Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat masih adanya tren penurunan suku bunga deposito rupiah, meskipun cenderung lebih lambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Dikutip berdasarkan data LPS, di Jakarta, Kamis 25 Juni 2020, suku bunga deposito maksimum dan average untuk simpanan dalam Rupiah terpantau masih turun masing-masing sebesar 10 bps dan 10 bps sementara suku bunga deposito minimum turun 10 bps sejak akhir kuartal I 2020.
Suku bunga deposito rupiah tenor 1 bulan dan 3 bulan per 5 Juni 2020 adalah sebesar 6,29 persen. Sementara suku bunga deposito rupiah terendah dan rata-rata masing-masing sebesar 4,51 persen dan 5,40 persen,” kata Iman Gunadi, Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS.
Sementara itu, untuk suku bunga deposito maksimum dan average untuk simpanan valuta asing juga masih mengalami penurunan 14 bps dan 12 bps sementara suku bunga minimum turun 10 bps sejak akhir kuartal I 2020. “Kami harapkan subung deposito di bank masih alami tren penurunan,” tambah Iman.
Di tengah pandemi Covid-19 kepercayaan masyarakat untuk menabung masih stabil. Iman menyebut, hingga akhir Mei 2020, jumlah rekening yang dijamin LPS adalah sebesar 99,91% dari total rekening atau setara dengan 312.849.044 rekening. Sedangkan secara nominal jumlah simpanan yang dijamin mencapai 53,08% dari total simpanan atau setara dengan Rp3.320,06 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More