Keuangan

LPS Kenalkan Perannya kepada Ibu-Ibu di Bantul

Yogyakarta – Menyimpan uang di bawah bantal atau kasur masih menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Padahal, kebiasaan itu sangat berisiko. Akan jauh lebih baik jika uang itu disimpan di bank.

“Ini ada kejadian di satu daerah. Uangnya disimpan di bawah bantal, ini uang untuk naik haji. Tapi jadinya rusak, dimakan rayap, gagal naik haji,” ujar Lana Soelistianingsih, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di acara literasi dan inklusi keuangan di Bantul, Yogyakarta, yang diselenggarakan Infobank bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan LPS, Jumat, 12 Mei 2023. Acara ini sendiri dihadiri lebih dari 200 perempuan warga Bantul dan sekitarnya.

Dari kejadian itu, Lana mengajak untuk ibu-ibu, kaum perempuan memiliki rekening di bank dan menyimpan uangnya di bank.

Kemudian, Lana juga bercerita tentang krisis 1998, di mana ketika itu ada sejumlah bank yang tutup dan dana nasabah tidak bisa ditarik. Cerita Lana itu direspon para perempuan yang hadir. Mereka mengaku punya pengalaman soal uangnya “hilang” karena banknya bankrut ketika krisis 1998. “Jadi uang itu sampai sekarang tidak bisa balik ya bu, karena waktu itu belum ada LPS,” tukasnya.

Karena itu, lanjut Lana, dengan pengalaman krisis 1997-1998 yang pada waktu itu ada 16 bank yang bankrut, dibentuklah LPS. Dengan adanya LPS, uang nasabah bisa tetap aman meski banknya bankrut atau ditutup.

“LPS dibentuk untuk menjaga keyakinan nasabah terhadap simpanannya di bank, tentu dengan ketentuannya ya. Ini kalau banknya bankrut LPS akan menyelesaikannya, dan mengembalikan simpanan nasabah,” tegas Lana.

Adapun ketentuan simpanan nasabah yang dapat dijamin LPS adalah dana yang disimpan maksimum Rp2 miliar per nasabah, per bank. Lalu, simpanan nasabah tercatat di bank, bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga wajar yang ditetapkan nasabah, dan nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, misalnya memiliki kredit macet.

“Dengan adanya LPS, kita berharap masyarakat tenang, tidak perlu khawatir ketika menabung di bank,” pungkas Lana. Ari N.

Galih Pratama

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

23 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

2 hours ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago