Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan bahwa laju uang beredar secara fisik (M0) mulai membaik meski masih berada pada posisi -6% di bulan September 2020.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kebijakan moneter sudah membantu sistem finansial uang beredar sehingga mendorong terciptanya konsumsi di masyarakat.
“Pertumbuhan uang beredar yang abu-abu itu tadinya negatif 16% lalu membaik -15% poin sekian, kemudian menjadi -9 sekarang sudah mendekati -3% dan menuju ke arah positif,” jelas Purbaya pada diskusi virtual di Jakarta, Selasa 24 November 2020.
Purbaya menambahkan, laju uang beredar sangat dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat. Persoalannya, saat ini konsumsi masyarakat terbilang menurun, sehingga tidak bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya laju uang beredar yang mulai membaik, namun laju Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga semakin meningkat. Dinana berdasarkan data LPS, hingga September 2020 pertumbuhan DPK perbankan menyentuh angja 12,88% (YoY).
Meski begitu menurutnya kedua data tersebut belum mendukung penyaluran kredit perbankan yang masih lemah di pertumbuhan 0,12% pada September 2020. Oleh karena itu, kolaborasi amatlah penting guna menjaga keberlangsungan pertumbuhan ekonomi nasional. (*)
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More
Jakarta – Ekonom Universitas Paramadina Samirin Wijayanto, menilai bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS 2024 membawa dampak… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti perkembangan digitalisasi yang semakin canggih, memudahkan, dan lebih… Read More
Jakarta – Direktur BCA Haryanto Budiman menilai kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 dapat… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More
Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More