Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyelenggarakan LPS Research Fair 2020 sebagai bagian akhir dari rangkaian program LPS Call for Research 2019/2020 dengan tema “Memperkuat Sinergi antara LPS dan Akademisi: Pengembangan Kebijakan Berbasis Riset (Research-Based Policy)”.
Rangkaian program ini diselenggarakan sebagai bagian dari program penguatan fungsi riset LPS sebagai basis dalam mengembangkan kebijakan terkait dengan program penjaminan dan resolusi bank.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Halim Alamsyah menyampaikan, bahwa program LPS Call for Research 2020 merupakan komitmen LPS dalam mengedepankan kolaborasi dan sinergi antara regulator dan masyarakat, khususnya di bidang akademik, di mana nantinya kebijakan para pengambil keputusan dapat didasarkan pada riset.
“Hasil riset ini dapat didorong lebih jauh untuk didiseminasikan ke berbagai jurnal nasional dan internasional serta dapat pula menjadi rujukan bagi regulator dalam melakukan penyusunan maupun evaluasi kebijakan publik. Semoga LPS Research Fair ini dapat lebih memotivasi dan mendorong penelitian-penelitian berikutnya, khususnya di bidang penjaminan simpanan, resolusi bank, dan stabilitas sistem keuangan,” tuturnya dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Minggu (20/9/2020).
Sementara itu, Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih menambahkan “LPS Research Fair 2020” memiliki tujuan sebagai forum diseminasi, diskusi, dan berbagi antara akademisi, regulator, ekonom, dan praktisi dunia perbankan. Acara biennial yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) setiap dua tahun sekali ini merupakan bentuk dukungan LPS terhadap pengembangan pengetahuan melalui riset di bidang perbankan dan ekonomi keuangan pada umumnya, dan di bidang penjaminan simpanan dan resolusi bank pada khususnya.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para peserta yang telah mengirimkan proposal dan papernya kepada kami dalam proses seleksi yang dilakukan oleh Group Riset LPS bersama jajaran tim reviewer independen. Serta selamat kepada para pemenang Call for Proposals dan Call for Papers dalam rangkaian kegiatan LPS Call for Research 2019/2020,” tutup Lana.
Penyelenggaraan LPS Call for Research 2019/2020 terdiri dari dua kategori yaitu Call for Proposals untuk Peneliti Ahli dan Call for Papers untuk Peneliti Pratama. Program Call for Proposals dimulai dengan tahap seleksi administrasi dan seleksi blind review sehingga terpilih menjadi lima peneliti/tim peneliti.
Tahapan proses penelitian dilakukan hingga tanggal 5 Agustus 2020 sebagai tahap akhir. Pada program ini, LPS telah menerima 74 proposal dari kurang lebih 34 universitas di seluruh Indonesia.
Sedangkan untuk program Call for Papers dimulai dengan tahap seleksi administrasi dan seleksi blind reviewsehingga terpilih menjadi lima (5) peneliti/tim peneliti. Tahapan proses seleksi dilakukan hingga tanggal 15 September 2020 sebagai tahap akhir. Dalam Call for Papers ini, LPS menerima 30 research paper dari kurang lebih 25 perguruan tinggi di Indonesia.
Kesepuluh hasil penelitian ini kemudian dipresentasikan dalam acara puncak LPS Research Fair 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 18 September 2020.
Dalam acara ini, turut diundang pula dua pembicara akademisi ternama Prof. Iwan Jaya Azis dari Cornell University dan Universitas Indonesia yang juga adalah Research Advisor di LPS, serta Prof. Amine Tarazi dari Universite de Limoges, Prancis.
Dalam acara LPS Research Fair, Prof. Iwan Jaya Azis menggarisbawahi, bahwa model-model ekonomi keuangan dan makroekonomi dengan teori-teori klasik perlu untuk ditinjau kembali. Asumsi-asumsi klasik seperti perilaku economic agent yang statis perlu untuk disempurnakan, dengan mempertimbangkan faktor perilaku economic agent sebagai makhluk sosial. Itu sebabnya riset-riset kontemporer dalam bidang ekonomi dan keuangan sudah banyak yang mengarah ke behavioral economics & finance.
Adapun Prof. Amine Tarazi menggarisbawahi pentingnya untuk melihat bagaimana permodalan dan likuiditas bank dapat saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menekankan pada pentingnya bagi regulator untuk meninjau kerangka regulasi perbankan secara lebih komprehensif, tidak melihat regulasi solvabilitas dan likuiditas sebagai sesuatu yang terpisah.
Kesepuluh paper yang menjadi pemenang Call for Proposals dan Call for Papers meliputi berbagai topik mulai dari governance structure bank, kompetisi, risiko sistemik, perilaku pengambilan risiko agen ekonomi, analisis sentimen melalui google trend, hingga aplikasi machine learning dalam forecasting.
“Hasil penelitian-penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi yang besar pada literatur perbankan dan keuangan di Indonesia, serta sebagai referensi bagi regulator baik dalam penyusunan maupun evaluasi kebijakan publik,” terang Muhamad Yusron, Sekretaris Lembaga LPS. (*)
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More
Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More
Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More