Categories: Perbankan

LPS: Belum Ada Bank Gagal Yang Bisa Berdampak Sistemik

Rupiah yang sudah menyentuh di level Rp14.300 per USD, memang berdampak terhadap perekonomian dan juga kinerja industri perbankan, namun kondisi ini masih relatif kondusif. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – Kendati nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp14.300 per USD, namun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan, bahwa hingga saat ini belum ada potensi bank gagal berdampak sistemik.

“Bank yang masih hidup itu kan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi selama OJK belum melimpahkan bank gagal ke kita, kita masih anggap keadaan aman,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) LPS, Fauzi Ichsan, di Jakarta, Selasa, 8 September 2015.

Menurutnya, sebagai lembaga yang menjamin simpanan nasabah di bank, pihaknya baru akan dilibatkan oleh OJK ketika bank dalam penanganan khusus. Namun, ketika bank masih dalam penanganan intensif, LPS tidak dilibatkan karena fokusnya lebih kepada sisi resolusi atau likuidasi bank.

“Karena selama ini OJK belum berikan sinyal ke kita untuk melimpahkan bank gagal, kecuali Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kalau BPR kan memang rata-rata tiap triwulan pasti ada yang gagal karena modalnya kecil,” tukas Fauzi.

Dia mengungkapkan, dengan jumlah BPR yang mencapai sekitar 1.800 bank dengan aset kurang dari Rp20 miliar tiap bank nya, maka BPR yang gagal dinilai tidak berdampak sistemik. Namun, dengan level rupiah yang sudah menyentuh Rp14.300 per USD, memang berdampak terhadap perekonomian dan juga kinerja industri perbankan, akan tetapi masih kondusif.

“Tentunya kalau rupiah tembus Rp15.000 per USD, akan berdampak terhadap ekonomi dan tentunya berdampak terhadap NPL perbankan. Tapi kalau kita lihat, tingkat kecukupan modal industri perbankan di level 20%an masih tinggi ya, gross NPL 2,6% juga masih rendah,” tutup Fauzi. (*)

Apriyani

Recent Posts

QRIS Makin Diminati, Transaksi Kartu ATM Terus Susut

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi digital semakin diminati masyarakat. Tercermin pada November 2024 volume transaksi QRIS… Read More

6 mins ago

BEI ‘Tendang’ 8 Emiten Pailit, Ini Daftarnya!

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah melakukan penghapusan pencatatan efek atau delisting terhadap… Read More

51 mins ago

Tak Hanya Australia, Indomie juga Pernah Ditarik di Dua Negara Ini

Jakarta – Empat varian rasa produk mi instan Indomie milik PT Indofood CBP Sukses Makmur… Read More

1 hour ago

Agresif Ekspansi di RI, Xanh SM Gandeng BCA, XL Axiata hingga Lippo

Jakarta - Perusahaan penyedia layanan mobilitas listrik asal Vietnam, Xanh SM mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman… Read More

1 hour ago

Rupiah Tembus Rp16.300 per Dolar, Begini Respons Airlangga

Jakarta – Rupiah sempat menembus Rp16.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto… Read More

2 hours ago

Tolak PPN 12 Persen, Ekonom Sarankan Pemerintah Terapkan Kebijakan Ini

Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyatakan menolak… Read More

2 hours ago