Manado – Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki letak geografis strategis di kawasan Indonesia bagian timur serta sumber daya alam yang melimpah, menjadi hub atau pintu ekspor bagi produk-produk pelaku UKM Indonesia Timur untuk masuk ke pasar internasional.
Ekspor Sulawesi Utara di tahun 2020 mencapai USD777 Juta dan sejumlah produk yang dihasilkan termasuk kategori rising star atau memiliki daya saing kompetitif dan permintaannya terus meningkat,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas dalam pidato pembuka Talkshow Ekspor Nasional di Manado, seperti dikutip 30 September 2021.
Melihat pentingnya peran kawasan tersebut, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank bersinergi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara untuk mendorong peningkatan kapasitas para pelaku UKM berorientasi ekspor, melalui pelatihan yang disebut Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Pelatihan tersebut diselenggarakan pada 28-29 September 2021 dan diawali dengan Talkshow Ekspor Nasional “Provinsi Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang UKM Ekspor di Wilayah Bagian Indonesia Timur untuk Masuk Pasar Dunia.”
Bertempat di Kota Manado, Pelatihan CPNE ini diikuti oleh 50 pelaku UKM yang sebagian besar bergerak di sektor industri makanan & minuman, hasil perkebunan dan hasil laut. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor potensial yang ingin didorong Pemerintah Sulawesi Utara untuk menjadi komoditas unggulan ekspor.
Dalam pelatihan ini, LPEI menggandeng narasumber dari Export Center Surabaya yang sudah berpengalaman di bidang ekspor untuk memberikan pelatihan ekspor dengan modul legalitas & riset pasar ekspor, menentukan HS Code & menentukan harga ekspor.
Direktur Jenderal DJKN Kementerian Keuangan RI, Rionald Silaban menyampaikan sambutannya secara daring agar semua pihak bekerja sama dan mendorong untuk meningkatkan kapasitas UKM khususnya yang berorientasi ekspor di Sulut dan sekitarnya.
“Sulawesi Utara sudah mencatatkan capaian yang baik dalam hal ekspor namun tidak boleh terlena akan hal itu. Sinergi dan kerja sama perlu terus ditingkatkan guna menciptakan inovasi-inovasi sebagai usaha meningkatkan ekspor di Provinsi Sulawesi Utara. Rangkaian CPNE yang diselenggarakan oleh LPEI juga agar dapat diikuti dengan antusias dan dimanfaatkan secara optimal oleh teman-teman UMKM,” ucap Rionald Silaban.
CPNE merupakan salah satu program pelatihan ekspor Jasa Konsultasi LPEI yang bertujuan untuk menciptakan eksportir baru yang diselenggarakan secara berkala.
Program ini di mulai sejak tahun 2015 dan udah melatih hampir 1.000 pelaku UMKM di Indonesia serta telah menghasilkan 70 eksportir baru. Pada tahun ini, LPEI telah melakukan pelatihan ekspor untuk beberapa pelaku UMKM berorientasi ekspor di beberapa daerah Solo, Bali, Medan, Kendal, Demak, Bandung dan kali ini di Manado dan sekitarnya. (*)
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More