News Update

LPEI Dapat Mandat Garap Pasar Afrika

Mandalika – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendapatkan tugas khusus dari Pemerintah untuk memberikan fasilitas ekspor dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk mendorong ekspor ke pasar Afrika.

Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Kementerian Keuangan RI, Brahmantio Isdijoso mengatakan, ekspor ke pasar tradisional seperti Tiongkok dan Amerika semakin susah. Oleh karena itu Pemerintah lebih serius untuk menggarap pasar ekspor non tradisional, salah satunya adalah pasar Afrika.

Namun pasar non tradisional seperti Afrika memiliki kelemahan karena dinilai memiliki risiko yang sangat tinggi. Sehingga secara komersial tidak layak mendapatkan pembiayaan lembaga jasa keuangan seperti bank yang diatur secara ketat oleh regulasi.

“Afrika itu potensinya besar. Kenapa LPEI bisa karena ditugaskan secara khusus untuk membantu eksportir bisa masuk ke Afrika,” jelas Bramantio kepada wartawan di acara seminar bertajuk “Menggarap Peluang Ekspor Baru Bagi Indonesia” yang digelar Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara bersama LPEI dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 27 Maret 2018.

Baca juga: Februari 2018 Ekspor RI Turun 3,14%

Penugasan khusus LPEI ini telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 787 Tahun 2017 yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp1,3 triliun untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada pelaku usaha yang ingin menembus pasar ekspor Afrika.

Direktur Pelaksana I LPEI, Dwi Wahyudi mengungkapkan, minat pelaku usaha Indonesia terhadap fasilitas pembiayaan ini sangat besar. Saat ini LPEI telah menerima pengajuan pembiayaan senilai Rp1,6 triliun, atau lebih dari plafond yang disediakan pemerintah.

“Itu yang sudah masuk ke kami, akan kita seleksi lagi dari kelayakan transaksinya, sesuai dengan kebutuhan saja,” terang Dwi.

Dia menjelaskan LPEI akan selektif dalam memberikan pembiayaan ekspor, terutama pada sejumlah komoditas ekspor yang memang telah memiliki permintaan di pasar Afrika antara lain kerajinan kayu, CPO, kertas, dan tekstil. (Happy)

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

3 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

4 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

6 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

7 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

7 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

10 hours ago