Jakarta – Emiten tambang bijih PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) pada hari ini (9/1) secara resmi telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Usai listing, harga saham NICE sempat menembus level Rp545 per saham.
Berdasarkan statistik RTI Business pada pukul 09.10 WIB pergerakan harga saham NICE mengalami penguatan sebanyak 19,86 persen menjadi Rp525 per saham dari harga penawaran awal Rp437.
Baca juga: IPO Adhi Kartiko Pratama (NICE) Diburu, Sahamnya Oversubscribed 15,72 Kali
Harga saham NICE di perdagangan perdananya tercatat bergerak pada level Rp438 sebagai harga penawaran awal hingga Rp545 per saham sebagai posisi tertingginya.
Adapun total frekuensi perdagangan saham NICE mencapai 18 ribu kali dan volume perdagangan tercatat 104,53 juta saham, serta nilai transaksi harian sebanyak Rp53,59 miliar.
Selama masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), NICE berhasil mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed saham sebanyak 15,72 kali.
Baca juga: Awas! OJK Diam-Diam Nyamar jadi Intel di Warung Kopi, Gali Informasi Pasar Modal
NICE menawarkan 1.216.404.000 jumlah saham yang merepresentasikan 20 persen kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp438 per lembar saham sehingga nilai IPO NICE adalah sebesar Rp532,78 miliar.
Selanjutnya LX International Corp akan memiliki 60 persen saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru melalui PT Energy Battery Indonesia. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More