Kondisi ini, menurut Arya mendorong lahirnya solusi Lintasarta Collaboration Solution yang merupakan sebuah platform komunikasi untuk memberikan layanan aplikasi bisnis dan aplikasi komunikasi terpadu. Proses ini juga menggunakan Cloud Infrastructure dari Lintasarta sehingga dapat meningkatkan customer experience dalam hal kolaorasi komunikasi.
“Pelanggan Lintasarta Collaboration Solution dengan menggunakan pola operation expenditure (opex) model, hanya akan membayar untuk apa yang dibutuhkan dan digunakan, membuat komunikasi semakin terjangkau serta biaya lebih dapat diprediksi,” ujar Arya.
Lintasarta Collaboration Solution memberikan layanan collaboration dengan sistem sewa seperti ip phone, video telepresence, instance messaging dan voice gateway. Layanan ini dapat digabungkan dengan layanan konektivitas Lintasarta seperti MPLS, Metro-E dan Internet.
Keuntungan yang akan didapatkan oleh pelaku bisnis, imbuh Arya di antaranya selalu mendapatkan fitur terdepan untuk collaboration technology, serta dapat mengintegrasikan beragam perangkat komunikasi dan video telepresence dengan perangkat dari berbagai macam brand. Melalui skema opex model pelaku bisnis juga tidak perlu investasi besar untuk menerapkan solusi collaboration dan sumber daya tenaga IT sehingga dapat fokus di bisnis utamanya. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, perintah Presiden Prabowo Subianto untuk mendirikan… Read More
Jakarta – BRI Life sebagai perusahaan anak bersinergi dengan perusahaan induk, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia… Read More
Jakarta – Memasuki H-3 Lebaran 2025, Jumat (28/3), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat… Read More
Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), emiten yang bergerak di ekosistem mobilitas orang… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menyelenggarakan Program Mudik Gratis 2025 dengan tema “Mudik Aman Sampai… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, data perdagangan saham pada pekan ini, 24-27… Read More