Kendati demikian, kata dia, likuiditas perbankan dan permodalan perbankan masih berada pada level yang baik. Alat likuid yang dimiliki oleh perbankan masih dalam kondisi memadai untuk membiayai ekspansi kredit. Per Agustus 2016 rasio kecukupan modal bank (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan mencapai 23,26%.
“Dari sisi permodalan, ketahanan perbankan domestik secara umum berada pada level yang sangat mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko,” ucapnya.
(Baca juga : Masa Sulit Belum Berakhir)
Lebih lanjut dia mengungkapkan, OJK akan terus memantau perkembangan profil risiko perbankan nasional serta menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko di sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait juga terus diperkuat.
“Ke depan, OJK melihat bahwa kondisi permodalan dan likuiditas perbankan yang cukup baik perlu dioptimalisasi untuk mendukung penguatan fungsi intermediasi sembari membalikkan tren kenaikan NPL melalui strategi mitigasi resiko yang memadai,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More