Jakarta – Di tengah pandemi global covid-19 yang belum berakhir, risiko kualitas aset, likuiditas, seeta permodalan masih menjadi kekhawatiran pelaku perbankan global.
Hal tersebut disampaikan Chief Economist BNI, Ryan Kiryanto dalam acara InfobankTalkNews Media Discussion dengan tema “Peran Pemilik Dalam Mendukung Kinerja Bank: Potret Modal dan Likuiditas di Era New Normal”. Menurutnya untuk menjawab kekhawatiran terseut, seluruh pelaku perbankan harus menggencarkan sinergi dengan seluruh pihak termasuk Pemerintah.
“Sumber dari fitch solution global kalau ditanya kepada global bankers selama pandemi ini yang paling mereka khawatirkan pertama kualitas aset, kedua adalah masalah likuditas menjadi kekhawatiran global serta permodalan,” kata Ryan melaui video conference di Jakarta, Kamis 9 Juli 2020.
Dirinya menjelaskan, kekhawatiran terbesar responden untuk sektor perbankan telah bergeser pada kualitas aset sejalan kontraksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Namun dari disi regulasi, perbankan Indonesia sudah mengantisipasi hal tersebut dengan stimulus restrukturisasi kredit.
Sementara itu, Ryan menambahkan, untuk kekhawatiran likuiditas yang menjadi perhatian bagi responden juga telah direspon oleh langkah-langkah pelonggaran kuantitatif telah diberlakukan secara agresif Pemerintah Indonesia. Terlebih Bank Indonesia (BI) sudah melakukan berbagai langkah stimulus melalui pemotongan bunga acuan.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data OJK pada Mei 2020, rasio kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan masih kuat pada angka sebesar 22,16%, yakni di atas ketentuan. Angka tersebut juga naik dari 22,08% pada April 2020.
Sementara hingga 17 Juni 2020, rasio alat likuid atau non-core deposit dan alat likuid per Dana Pihak Ketiga (DPK) terpantau pada level 123,2% dan 26,2%. Keduanya jauh di atas ambang batas masing-masing sebesar 50% dan 10%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More