Ekonomi dan Bisnis

Liburan ke Luar Negeri Meningkat, Honest Card Catat Rekor Transaksi Rp95 Miliar

Poin Penting

  • Minat liburan ke luar negeri meningkat tajam, dengan hampir 80% wisatawan Indonesia melakukan perjalanan internasional pada 2025.
  • Transaksi luar negeri pengguna Honest Card naik 38%, didominasi kuliner, belanja ritel, dan transportasi, dengan negara tujuan terbanyak Jepang, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
  • Total transaksi mencapai Rp95 miliar, memberikan penghematan hingga Rp3,8 miliar berkat fitur kurs aktual tanpa biaya transaksi luar negeri.

Jakarta – Minat masyarakat Indonesia untuk bepergian dan berbelanja di luar negeri diprediksi melonjak tajam. Sepanjang 2025, pertumbuhan minat bepergian wisatawan Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, dengan hampir 80 persen wisatawan melakukan perjalanan internasional tahun ini.

Lonjakan tersebut tidak hanya mencerminkan tingginya antusiasme berlibur, tetapi juga menunjukkan bahwa faktor harga semakin memengaruhi keputusan destinasi masyarakat.

Baca juga: OVO Optimistis Tren Transaksi Digital 2026 Terus Meningkat

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari mengatakan, tren perjalanan ke luar negeri diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurutnya, biaya wisata dalam negeri yang terlalu tinggi membuat banyak keluarga justru memilih Malaysia atau Singapura karena dianggap lebih terjangkau.

Transaksi Pengguna Honest Card Naik 38%

Momentum peningkatan perjalanan ke luar negeri tercermin pada perilaku pengguna Honest Card, kartu kredit yang diterbitkan PT Honest Financial Technologies, yang mencatat kenaikan transaksi luar negeri sebesar 38 persen sepanjang 2025.

Negara dengan aktivitas transaksi tertinggi meliputi Jepang, Tiongkok, dan kawasan Asia Tenggara, sejalan dengan destinasi favorit wisatawan Indonesia.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun OVO: Transaksi QRIS Melonjak 61 Persen hingga Blokir 7.000 Akun Judol

Brand Marketing Lead PT Honest Financial Technologies, Amertya Ardya, menyampaikan bahwa kategori pengeluaran terbesar pengguna Honest Card di luar negeri didominasi oleh kuliner, belanja ritel, dan transportasi.

“Dalam situasi ini, kemudahan bertransaksi dengan kurs aktual tanpa biaya transaksi luar negeri menjadi sangat relevan. Berbeda dengan kartu kredit konvensional yang umumnya membebankan biaya konversi 1-4 persen per transaksi, pengguna Honest Card dapat menikmati nilai tukar aktual tanpa markup,” jelasnya.

Total Transaksi Rp95 Miliar

Ia merinci bahwa total nilai transaksi luar negeri pengguna Honest Card dari Januari hingga September 2025 telah mencapai Rp95 miliar, dengan estimasi penghematan biaya bagi pengguna hingga Rp3,8 miliar berkat fitur bebas biaya transaksi tersebut.

“Masyarakat Indonesia kini semakin cermat. Tidak hanya dalam merencanakan anggaran liburan, mereka ingin memastikan setiap transaksi tetap masuk akal dan tidak menimbulkan rasa ‘rugi’. Transparansi ini membuat mereka bisa menikmati perjalanan tanpa beban tambahan,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Komitmen Pertamina EP Jalankan Praktik Keberlanjutan dan Transparansi Data

Poin Penting Pertamina EP memperkuat praktik keberlanjutan dan transparansi, yang mengantarkan perusahaan meraih peringkat Bronze… Read More

26 mins ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

1 hour ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

2 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

2 hours ago

Kesehatan Keuangan TUGU Lampaui Industri, Ini Buktinya!

Poin Penting RBC dan RKI TUGU melampaui industri, masing-masing di 360,9% dan 272,6%, menunjukkan kesehatan… Read More

3 hours ago

Pembiayaan Syariah 2026 Diproyeksi Melejit, Ekonom BSI Soroti “Alarm” NPF Mikro

Poin Penting Pembiayaan perbankan syariah diproyeksi tumbuh dua digit pada 2025–2026, masing-masing menjadi Rp709,6 triliun… Read More

3 hours ago