News Update

Lewat Rights Issue, Kecukupan Modal PermataBank Jadi 17%

Jakarta–PT Bank Permata Tbk (PermataBank) berencana akan melakukan rights issue sebesar Rp5,5 triliun. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat modal perseroan sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap ketentuan Basel 3 yang segera diberlakukan.

Direktur Utama PermataBank Roy Arfandy menjelaskan, rights issue yang direncakan sebesar Rp5,5 triliun tersebut, akan dilakukan pada Semester I tahun ini. Dia berharap, melalui rights issue ini maka rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perseroan semakin bertambah.

“Jadi rights issue Rp5,5 triliun ini akan dilakukan di Semester I tahun ini. Dengan tambahan dari rights issue maka CAR kita akan berkisar 16% sampai 17%,” ujar Roy, di Kantornya, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016.

Menurutnya, rights issue ini juga sebagai bentuk antisipasi terhadap ketentuan Basel 3 yang sudah diarahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di mana pada 2016 ini, perbankan diminta untuk mulai mengimplementasi tahapan awal ketentuan tambahan permodalan sesuai dengan implementasi Basel 3.

“Jadi ada syarat modal yang disyaratkan oleh Basel 3. Bank Permata kan termasuk salah satu bank 10 besar yang membutuhkan capital buffer atau surchange sesuai Basel 3,” tukas Roy.

Dalam ketentuan basel III, bank-bank besar yang masuk dalam pada kelompok bank berdampak sistemik (systemically important banks/SIB) akan terkena ketentuan tambahan permodalan paling besar karena harus menambah capital surcharges yang berlaku bagi SIB.

Jika seluruh ketentuan tambahan permodalan tahap awal sesuai basel III (conservation buffer, countercyclical buffer, capital surcharges sistemically important banks), kemungkinan minimal rasio kecukupan modal yang dibutuhkan bank-bank besar kelompok SIB tersebut akan berada di kisaran 16%-17%

Sementara PermataBank sampai dengan akhir 2015 rasio kecukupan modalnya tercatat sebesar 15% atau naik 142 bps dari 13,6% pada 2014. Dengan adanya rights issue yang sebesar Rp5,5 triliun, perseroan yakin rasio kecukupan modal akan bertambah di kisaran 16%-17%. (*)

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

2 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

3 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

3 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

15 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

17 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 hours ago