Ekonomi Digital

Lewat Program SSI, Kominfo Targetkan Cetak 150 Startup Digital di 2024

Jakarta – Perkembangan teknologi turut berperan dalam munculnya berbagai inovasi baru yang terus dihadirkan melalui produk maupun layanan startup. Saat ini, startup dianggap dapat membantu masyarakat dan meningkatkan kualitas ekonomi melalui produk dan layanan berbasis teknologinya. Hal tersebut juga didukung adanya peningkatan adaptasi penggunaan teknologi oleh masyarakat Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun terus mendukung industri startup agar terus berkembang. Salah satunya melalui program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch ke-5. SSI merupakan inisiatif program Kominfo yang memiliki tujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) agar siap dalam penguatan produk, model bisnis, serta pengembangan retensi pengguna, sehingga bisa menemukan product-market fit (PMF) dan berkembang semakin pesat.

Di tahun 2022 ini, peranan SSI sebagai program inkubasi kian penting, terutama karena startup tahap awal perlu mendapatkan akses dan bimbingan untuk bisa memanfaatkan momen kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. Walaupun sempat memperlambat perekonomian, pandemi terbukti berhasil mengerek tingkat digitalisasi, sehingga dalam dua tahun terakhir jumlah startup di Indonesia pun ikut meningkat.

Namun, tantangannya adalah belum semua startup bisa mempertahankan skala pertumbuhan selama pandemi ini, misalnya karena faktor internal (kekuatan SDM, daya saing, PMF) ataupun eksternal (iklim perekonomian global). Melihat perekonomian Indonesia yang kian pulih (tumbuh 5,44% yoy), para founder startup early-stage pun perlu lebih cermat dalam menghadirkan produk dan model bisnis yang matang, serta terus berinovasi sesuai kebutuhan pengguna, tidak hanya sekedar menyediakan solusi.

Diluncurkan pertama kali pada September 2020, melalui program SSI, Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari Venture Capital. Seiring berjalannya waktu, SSI terus berkembang menjadi salah satu program inkubasi dan akselerasi startup terbaik di Indonesia.

Program ini menjadi ujung tombak untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu dijalankan oleh Kominfo. Antusiasme ekosistem digital terhadap program SSI terus meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dibandingkan batch sebelumnya, pihaknya melihat bahwa ribuan startup pendaftar di Batch 5 semakin beragam, mulai dari model bisnis, sektor operasional, hingga lokasinya.

“Misalnya, para pendaftar di wilayah luar Jakarta & Jawa meningkat, dan ada juga startup yang fokus pada industri Pariwisata dan Hospitality, dua industri yang jarang ditemui selama 2 tahun terakhir. Kami berharap program pelatihan SSI Kominfo terus bergulir dan memberikan dampak yang signifikan serta berkelanjutan untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dikutip 20 September 2022.

Startup yang berhasil melalui proses seleksi ketat pada Batch 5 ini adalah Alterstay (platform ekosistem akomodasi alternatif), Automa (platform rantai pasok berkelanjutan), Bioma (marketplace sewa peralatan elektronik), Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan), FazPass (CitCall) (solusi omnichannel untuk verifikasi), DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan), Eduku (platform edutech)

Kemudian Eratani (platform agritech penyedia solusi end-to-end bagi petani), Kanva (e-commerce produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah), Metion (solusi rantai pasok daging lokal), MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on-demand), MySkill (platform persiapan karir dan pengembangan skill), Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia), Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana), dan Tripwe (marketplace aktivitas petualangan wisata).

Kelima belas startup terpilih ini akan mengikuti sesi Founder’s Camp dan 1-on-1 Coaching terkait dengan product-market-fit di bulan September-Desember 2022. Rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 5 kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup. Dalam tahap 1-on-1 Coaching, startup terpilih berkesempatan dibimbing langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder Sociolla), Rama Notowidigdo (Co-Founder SayurBox & AwanTunai), Brian Marshal (CEO & Co-Founder SIRCLO)  dan masih banyak lagi.

“Dari beberapa kategori startup terpilih, terdapat sektor edutech, agritech, dan pariwisata, yang kami lihat akan mengalami momentum perkembangan positif pasca-pandemi ini. Kami optimis, para peserta terpilih bisa menyerap semua pelajaran dan pelatihan yang akan disampaikan oleh para mentor berpengalaman di bidang masing-masing,” ujar Italo Gani, Managing Partner Impactto, salah satu dewan kurator Startup Studio Indonesia Batch 5.

Setelah melalui empat gelombang penyelenggaraan, program inkubasi SSI kini total telah mencetak 65 alumni startup di Indonesia. Tidak hanya memberikan ilmu, SSI juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup agar bisa menemukan orang yang tepat dan kredibel untuk pengembangan bisnis.

Inilah yang membuat mayoritas peserta mampu melakukan scale-up dan inovasi dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya, Justika (SSI 01) mampu meraih pendanaan tahap awal pasca mengikuti SSI. Begitu juga dengan Verihubs (SSI 01), yang terpilih menjadi partisipan program inkubator global terdepan, yaitu Y Combinator 2021. Para alumni Batch 2 dan 3, seperti Praktis (SSI 01), Finku (SSI 03), Fishlog (SSI 03), Gajiku (SSI 03), Soul Parking (SSI 03), dan beberapa startup lainnya juga berhasil mendapatkan pendanaan setelah mengikuti SSI.

“SSI memberikan pengetahuan praktis tentang pengembangan startup dari hulu ke hilir, sehingga kami pun bisa melakukan eksekusi dengan hasil optimal di hampir semua lini, mulai dari pendanaan, pengembangan produk digital, kemitraan, dan pemasaran. Finku berfokus untuk terus menyempurnakan produk digital kami dan mengandalkan rekomendasi word of mouth pengguna untuk mencapai pertumbuhan organik yang konsisten – sesuai dengan saran yang kami dapatkan dari para mentor di SSI,” ungkap Reinaldo Tendean, Co-founder dan Co-CEO Finku. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

9 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago