Magetan – BUMN memiliki Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha mikro dan kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program PUMK ini, PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo melakukan penyaluran pendanaan usaha mikro kecil kepada petani tebu asal Desa Rejosari, Magetan, Jawa Timur yakni Cahyorini. Ibu beranak tujuh ini merupakan salah satu dari penerima manfaat PUMK.
Untuk bertahan selama masa pandemi ini dirinya terus berusaha meningkatkan produktifitas hasil tebunya. Rini tiap tahunnya terus berupaya menambah luas sewa lahannya serta membeli pupuk untuk persediaan dimasa tanam. Dengan biaya sewa lahan dan pupuk yang bervarisi serta meningkat tiap tahunnya, permodalan menjadi sangat penting bagi petani tebu seperti dirinya.
“Keterbatasan modal menjadi masalah utama yang dihadapi para petani, saya harus mempersiapkan modal diawal untuk tahun depan karena digunakan biaya tanam, biaya pupuk serta biaya makan untuk para pekerja tiap harinya, akan tetapi dengan adanya bantuan modal dari program PUMK Askrindo, kami para petani tebu sangat merasa terbantu untuk terus meningkatkan taraf hidup kami,” ujarnya dikutip 14 Juli 2022.
Dengan meningkatkan produktifitas tebu, otomatis meningkatkan pula omzet dan keuntungan dirinya selama menjadi petani tebu. Berkat hal itu, ia mampu menyekolahkan serta menguliahkan anak-anaknya di sekolah dan universitas favorit.
Baca juga : Sinergi BUMN, Askrindo Dukung Kebutuhan Petani dalam Program Makmur
Selain itu, dengan kemudahan yang diberikan kepada dirinya untuk pengembalian PUMK dari Askrindo melalui Pabrik Gula (PG) Redjosarie, dirinya pun masih mencukupi kebutuhannya sehari hari.
“Jadi untuk pengembalian modal kerjanya, itu dengan pemotongan hasil jual tebu ke PG Redjosarie, misalkan pengiriman tebu pertama kami tidak dipotong, pengiriman kedua dan seterusnya kami baru dipotong dari total pembayaran kami untuk melunasi PUMK dan itu sangat membantu saya sekali,” ucapnya.
Melihat performa bisnis dan pengembalian yang baik di tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2022 PT Askrindo kembali menjalin kolaborasi dengan PTPN XI dengan menyalurkan dana PUMK sebesar Rp.9,974 Miliar untuk para petani tebu diwilayah PTPN XI.
Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo, Kun Wahyu Wardana menjelaskan, semakin meningkatnya laba perusahaan maka alokasi untuk membantu para pengusaha kecil termasuk petani semakin kuat. Dengan demikian, tujuan untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha kecil serta meningkatkan lapangan kerja baru dapat terwujud.
“Sejakan dengan hal tersebut kolaborasi Askrindo dan PTPN XI melalui program PUMK merupakan upaya meningkatkan produktifitas tebu dan pendapatan petani tebu rakyat serta dapat mendorong percepatan terwujudnya Swasembada Gula Nasional dan juga merupakan bukti nyata Askrindo menjalani Sustainable Development Goals (SDGs) terkait Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” tutupnya. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More