News Update

Lewat Program PEN, Mandiri Bantu UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum

Jakarta – Yuyun Juriah kini bisa bernapas lega. Perempuan pemilik usaha makanan siap saji dan sambal kemasan botol, yang berlokasi di daerah Bogor Utara tersebut, tak lagi pusing dalam mengelola keuangan usaha berskala kecil dan menengah miliknya. Setelah mendapat bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perempuan ini dapat menggaji karyawan sekaligus memutar uangnya untuk operasional dan produksi usahanya.

Belakangan, Yuyun bahkan makin gencar melakukan aktifitas pemasaran dan promosi, baik di berbagai kanal sosial media, maupun melalui platform belanja online. Kondisi serupa juga dialami Jenny Tjahyawati, yang memiliki usaha butik dan konveksi di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Semenjak pandemi Covid-19 menghajar perekonomian negeri ini, usaha Jenny pun kena imbasnya. Selain orderan yang masuk turun drastis, perempuan ini harus memutar otak agar tidak sampai melakukan PHK terhadap pekerjanya, yang sebagian besar adalah kaum perempuan.

Namun, setelah usaha Jenny mendapat bantuan dana PEN, bahkan juga pembinaan usaha dari Bank Mandiri, kemacetan usaha yang dialaminya sejak awal tahun, pelan-pelan mulai berputar kembali. “Saya sangat tertolong oleh bantuan pemerintah melalui kredit ringan yang disalurkan Bank Mandiri. Sehingga, usaha konveksi kami masih bisa berjalan kembali,” ucapnya.

Yuyun dan Jenny adalah sebagian kecil dari ratusan ribu debitur, yang mendapat bantuan kredit melalui program PEN yang digagas pemerintah melalui Bank Mandiri. “Kami mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, terutama yang ditujukan kepada pelaku UMKM. Hingga 17 September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp36,8 triliun yang disalurkan kepada hampir 106 ribu debitur, dimana penyaluran dana PEN ke pelaku UMKM mencapai lebih dari 105 ribu debitur senilai Rp16,6 triliun,” kata Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.

Penyaluran program PEN di Bank Mandiri, lanjut Hery, dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor lainnya yang terdampak COVID-19, termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi PHK. Penerima kredit program ini pun tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. 

Tentunya, untuk menjangkau seluruh pelaku usaha yang tersebar di berbagai propinsi di tengah berlangsungnya pandemi covid-19 bukanlah hal mudah. Untuk itu, Bank Mandiri mengambil langkah sigap. Diantaranya dengan mengembangkan aplikasi Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet). Sebuah aplikasi untuk mengakses kredit UMKM secara online.

Aplikasi tersebut dapat mempercepat proses pengajuan dan persetujuan terhadap pengajuan kredit. Dalam mengajukan kredit, nasabah tidak perlu mendatangi kantor cabang. Selain itu, Bank Mandiri bekerjasama dengan pemerintah daerah, secara aktif melakukan sosialisasi program PEN ke penjuru tanah air.

Hery menambahkan, di luar penyaluran dana PEN, pada periode yang sama Bank Mandiri telah menyetujui permohonan restrukturisasi kredit untuk lebih dari 523 ribu debitur guna mendukung pemulihan ekonomi. Portofolio kredit yang sudah direstrukturisasi mencapai lebih dari Rp115 triliun. Dari jumlah debitur tersebut, tercatat 387 ribu lebih merupakan debitur UMKM.

Restrukturisasi debitur terdampak Covid-19 oleh Bank Mandiri juga dilakukan dalam koridor ketentuan yang ditetapkan regulator.

Selain itu, lanjut Hery, Bank Mandiri juga mendukung pemerintah untuk program bantuan subsidi gaji atau upah pekerja. Seperti diketahui, pada 27 Agustus 2020, pemerintah meluncurkan program bantuan subsidi gaji kepada pekerja/buruh di bawah koordinasi Kementerian Tenaga Kerja dengan melibatkan beberapa institusi seperti BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia data penerima bantuan serta HIMBARA sebagai bank penyalur.

Hingga 16 September 2020, dari 6,4 juta rekening secara nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan subsidi gaji ke lebih dari 3 juta rekening senilai Rp3,7 triliun. “Untuk memulihkan perekonomian nasional perlu dukungan seluruh pihak. Kami berharap, langkah Bank Mandiri ini mampu mempercepat pergerakan roda ekonomi sehingga dapat segera pulih dan tumbuh baik secara berkelanjutan,” ucap Hery. (*)

Informasi detail tentang Bank Mandiri bisa di akses melalui www.bankmandiri.co.id

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

1 hour ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

2 hours ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

2 hours ago

Naik 16,54 Persen, Impor RI Oktober 2024 Tembus USD21,94 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More

2 hours ago

Bank Banten Ungkap Rencana Take Over Kredit ASN di Kabupaten Lebak dan Kota Serang

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More

2 hours ago

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

2 hours ago