Perbankan

Lewat POJK 11 Tahun 2022, OJK Perkuat Pengawasan IT Perbankan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung transformasi digital perbankan dengan mengeluarkan POJK No.11/POJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Umum. Peraturan ini, bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terkait ketahanan dan kekuatan operasional bagi bank umum dalam memitigasi risiko serangan siber dalam penerapan teknologi informasi (TI) di perbankan, sebagai kelanjutan dari Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan.

“Kita mengatur mengenai tata Kelola TI, juga bagaimana mengatur terkait adanya suatu kewajiban arsitektur TI, penerapan manajemen risiko dalam penyelenggaran TI, ketahan dan keamanan siber,” ujar Teguh Supangkat, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan  I OJK, Kamis, 4 Agustus 2022.

Kemudian, lanjut Teguh, bagaimana bank menggunakan pihak penyediaan jasa TI dan penempatan sistem elektroniknya, termasuk pengelolaan data dan perlindungan data pribadi, pengaturan penyedia jasa TI oleh bank, pengendalian intern dan audit internal, termasuk pelaporan dan penilaian tingkat maturitas digital bank.

OJK memandang, dalam pemanfaatan teknologi informasi di industri perbankan akan meningkatkan potensi serangan siber, seperti pada kebocoran/pencurian data nasabah dan konektivitas pihak ketiga. “Dalam peraturan ini dilakukan suatu penyempurnaan dimana bank harus mampu menangani risiko yang mungkin timbul dari pemanfaatan TI, dimana bank wajib menerapkan manajemen informasi manajemen risiko secara efektif,” pungkas Teguh.

Selain itu, aturan ini juga untuk meninimalisir risiko dan memastikan kesinambungan, bank wajib memiliki rencana pemulihan bencana, dalam kelangsungan operasional bank tetap berjalan saat terjadinya bencana atau gangguan. “Disini diatur juga terkait pengujian kemanan siber penilaian atas tingkat maturitas kemananan siber, serta membentuk unit atau fungsi khusus terkait dengan kemananan dan ketahanan siber,” jelasnya.

Adapun, dengan penggunaan penyedia jasa TI kepada lembaga jasa keuangan, bank wajib memiliki kemampuan dalam pengawasan dan pengatur baik di dalam maupun luar wilayah Indonesia dengan memperoleh izin OJK. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

6 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

8 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

22 hours ago

Allianz Catat Pertumbuhan GWP 10 Persen di November 2024, Segini Nilainya

Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More

23 hours ago

Stok Energi Primer Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More

23 hours ago

Kualitas Aset Membaik, KB Bank Targetkan Peningkatan NII hingga 2,3 Persen di 2025

Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More

24 hours ago