Dia mengungkapkan, tambahan likuiditas sebesar Rp1 triliun tersebut, BTN akan biayai 100 ribu unit rumah bersubsidi. Hal ini juga sejalan untuk mendukung program pemerintah terkait pembangunan sejuta rumah yang diinginkan pemerintah Joko Widodo.
“Itu akan menambah 10 ribu unit rumah, tapi kalau semuanya mengunakan uang kita, tapi inikan ada peran pemerintah maka bisa sampe 100 ribu unit rumah, maka begitu besar dampaknya. Akan mendorong pembiayaan rumah bersubsidi yakni 100 ribu unit rumah FLPP,” ucapnya.
Dia menilai, rumah merupakan kebutuhan pokok, kebutuhan rumah akan selalu meningkat bersamaan dengan bertambahnya penduduk. Saat ini penduduk Indonesia mencapai 257 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun. Dengan proyeksi ini kenaikan kebutuhan rumah mencapai 800 ribu unit per tahun.
Menurutnya, program sejuta rumah bukan menjadi tugas yang harus dipikul oleh Bank BTN sendiri. Namun menjadi tugas bersama karena ini merupakan program pemerintah. Semua pihak terkait dengan program ini diharapkan peran sertanya. “Oleh karena itu kami memberikan apresiasi kepada SMF yang selama ini telah berperan aktif mendukung bisnis pembiayaan Bank BTN,” tutupnya. (*) (Baca juga : BTN Catatkan EBA-SP Rp1 Triliun di Pasar Modal)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (23/12) ditutup… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta – Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menanggapi soal isu yang beredar mengenai penyesuaian Pajak… Read More
Jakarta – PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) meraih fasilitas pembiayaan sebesar US$10 juta dari… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More