Otomotif

Lesunya Penjualan Mobil Baru Jadi Sentimen Positif bagi Pasar Mobkas

Poin Penting

  • Penjualan mobil baru turun 10,63 persen yoy hingga Agustus 2025.
  • Penurunan ini mendorong pertumbuhan pasar mobil bekas (Mobkas) hingga 30 persen.
  • Mobil listrik jadi tantangan karena depresiasi harga mencapai 35–60 persen per tahun.

Jakarta – Penjualan mobil baru secara wholesale dari Januari hingga Agustus 2025 tercatat turun 10,63 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 500.952 unit.

Penurunan serupa juga terjadi pada penjualan ritel, yang menyusut 10,7 persen yoy.

Manajemen Panin Sekuritas menilai bahwa melemahnya penjualan mobil baru justru memberikan sentimen positif bagi pasar mobil bekas (mobkas).

Selain itu, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turut mendorong pasar ini, mengingat sekitar 80 persen penjualan mobil bekas dilakukan melalui pembiayaan.

“Ke depan kami memproyeksikan, pasar mobil bekas masih berpotensi melanjutkan momentum positif di tahun 2026,” tulis manajemen dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025.

Tantangan dari Mobil Listrik

Namun demikian, pasar mobil bekas juga menghadapi tantangan, terutama dari meningkatnya penjualan mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) yang kini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau.

Baca juga: ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Makin Moncer di 2025, Ini Pendorongnya

Meski lebih murah, nilai depresiasi mobil listrik BEV jauh lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.

Mobil bermesin bensin (ICE) dan hybrid memiliki depresiasi harga yang masih stabil di kisaran 10–15 persen per tahun, sementara BEV turun 35–60 persen per tahun.

Penjualan Mobil Bekas Naik Signifikan

Adapun, data penjualan mobil bekas di OLXmobbi tercatat sebanyak 15.100 unit pada semester I 2025 atau naik 26 persen yoy.

Sementara, dari PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) atau caroline.id mencatat penjualan sekitar 2.000 unit atau naik 30 persen yoy.

Lalu PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat penjualan mobil bekas sebanyak lebih dari 1.000 unit di semester I 2025 atau naik 15,7 persen yoy. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

13 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

19 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

20 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

21 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago