Moneter dan Fiskal

Lembaga Manajemen Aset Negara Bukukan PNBP Rp3,2 Triliun hingga Oktober

Jakarta – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) berhasil membukukan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp3,2 triliun periode Januari hingga 4 Oktober 2024.

Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi menyebutkan bahwa angka tersebut terdiri dari realisasi treasury senilai Rp2,553 triliun dan properti umum Rp690,53 miliar.

“Dari Januari sampai dengan 4 Oktober 2024 kita sudah membukukan PNBP senilai Rp3,2 triliun. Ini suatu capaian yang luar biasa, rinciannya dari advisory Rp1,3 miliar, properti umum Rp690,53 miliar, kemudian dari treasury Rp2,55 triliun,” ujar Basuki dalam Media Briefing LMAN, Senin, 7 Oktober 2024.

Basuki mengatakan, pada sisa tahun 2024 ini, LMAN menargetkan akan menambah PNBP sebesar Rp1 triliun. Sehingga, hingga akhir tahun LMAN meraup PNBP sekitar Rp4,2 triliun.

“Saya mendorong teman-teman supaya setidaknya dalam tiga bulan ke depan sampai akhir tahun 2024, kita bisa menambah syukur-syukur optimis sampai dengan Rp1 triliun. Jadi sampai akhir di tahun 2024 bisa kurang lebih Rp 4,2 triliun,” pungkas Basuki.

Baca juga: LMAN Kelola 158 Apartemen Hasil Sitaan BLBI, Harga Sewa Cuma Segini

3 Fungsi LMAN

Seperti diketahui, LMAN memiliki 3 fungsi utama. Pertama, optimalisasi aset, tercatat jumlah aset kelolaan LMAN sejak berdiri pada tahun 2016 hingga saat ini terdapat 310 aset.

Aset tersebut di antaranya terdiri dari dua kilang yakni LNG Arun dan LNG Badak. Sisanya, aset properti seperti apartemen, ruko, bangunan, tanah dan sebagainya.

Lebih lanjut, untuk manfaat non finansial, LMAN telah mendukung multiplier effect yang telah dikuantifikasi mencapai Rp72,6 miliar.

Baca juga: Hingga Agustus 2023, LMAN Setor PNBP Rp2,19 Triliun ke Negara

Kedua, manfaat dari layanan advisory, sejak berdiri pada tahun 2017 LMAN sudah memberikan jasa layanan konsultasi/advisory di 17 provinsi dengan total mitra sebanyak 79 projek.

“Ini suatu capaian yang luar biasa, karena di dalam fungsi advisory LMAN juga diminta menjalankan tugas sebagai penggerak optimalisasi aset,” jelasnya.

Ketiga, pendanaan lahan untuk proyek strategis nasional (PSN) atau proyek infrastruktur. Terdapat 126 proyek PSN terdiri dari jalan tol, bendungan, irigasi, air baku, jalur kereta api, serta kawasan pariwisata Mandalika.

“Dari 126 PSN yang kita danai sejak tahun 2017 sebanyak 78 di antaranya sudah selesai atau beroperasi,” ungkapnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

5 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

6 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

7 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

14 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

15 hours ago