Jakarta — Sebagai perusahaan BUMN yang menjadi lokomotif di industri penjaminan, Perum Jamkrindo terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Wujud peran aktif Jamkrindo adalah dengan mendorong kemandirian usaha dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKM-K).
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan serta PP 41/2008 selaku perusahaan penjaminan memosisikan Jamkrindo sebagai jembatan penghubung UMKM-K (terjamin) dan lembaga keuangan bank dan nonbank (penerima jaminan).
Sehingga, UMKM-K dapat mengakses pembiayaan atau kredit untuk modal kerja atau investasi bagi UMKMK agar bisa sustain dan growth.
Menurut Sulis Usdoko, Direktur Manajemen SDM, Umum, dan Kepatuhan Jamkrindo, agar dapat terus menunjang pemberdayaan UMKM-K, Jamkrindo harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang expert.
Ada tiga hal yang menjadi core competency yang dibutuhkan SDM Jamkrindo agar dapat mendorong bisnis industri UMKM-K.
Pertama, SDM Jamkrindo harus expert di bidang penjaminan. Kedua, expert tentang UMKM-K. Ketiga, expert mengelola database UMKM-K secara efiktif.
Baca juga: Jamkrindo Raih PR Indonesia Awards 2018
Pengelolaan database UMKM-K sangat vital karena selama ini belum ada badan atau institusi yang mempunyai data UMKM-K yang komprehensif untuk dijadikan pegangan bagi industri.
Oleh karena itu, ke depan Jamkrindo akan terus berusaha membangun kompetensi inovasi untuk pengelolaan database UMKM-K demi kemajuan industri.
“Ini infrastruktur yang tidak mudah membangunnya. Faktanya walaupun dengan data yang belum ideal, sekarang UMKM-K tetap diserbu oleh investor asing melalui bisnis digital. Begitu infrastruktur data ini ada, pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi,” ujar Sulis Usdoko kepada wartawan di Jakarta, baru-baru ini.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, menurut Sulis, pengumpulan data UMKM-K seharusnya menjadi hal yang lebih mudah. Misalnya dengan menggunakan e-KTP, SID, Data Pemeringkatan, Data perilaku/behaviour dan lain-lain yang relevan yang dapat diolah, sehingga ekosistem UMKM- M dapat berjalan secara sehat dan berkelanjutan guna mendorong perekonomian Nasional yang berbasis pada aspek pemerataan.
Selain itu, juga bisa menggunakan biro pemeringkatan kredit oleh Pefindo. “Ke depan, semoga kita bisa memegang data 50 juta namun juga 100 juta UMKM-K termasuk embrio UMKMK yang tersebar di seluruh Indonesia,” tutupnya. (Dicky F. Maulana)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More