Market Update

Lanjutkan Tren Penguatan, IHSG Kembali ke Zona Hijau

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (20/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau ke level 6.830 atau menguat 0,16% dari dibuka di level 6.819 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 315 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 13 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp160,2 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 80 saham terkoreksi, sebanyak 134 saham menguat dan sebanyak 250 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat adanya peluang kenaikan IHSG masih terbuka selama di atas 6.801 dan candle higher high pada hari ini. Trend bearish, selama di bawah 6.845, IHSG ditutup di atas 5 day MA (6.736) dan di bawah 6.988 (200 day MA).

Indikator MACD bearish, Stochastic bullish, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.845, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784, 6.715 DONE, 6.621 DONE, 6.557 DONE. Jika closed di atas 6.845, peluang menuju 6.906, 6.992, 7.128. Range breakout berada di 6.557 – 6.953.

“Level resistance berada di 6.845, 6.885, 6.906, 6.994 dengan support 6.801, 6.755, 6.726, 6.688. Perkiraan range di rentang : 6.770 – 6.870,” ucap Head of Technical Analyst Research, BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar dalam keterangan resmi di Jakarta, 20 Januari 2023.

Pada perdagangan kemarin (19/1), bursa regional Asia Pasifik mengalami pergerakan yang beragam. Nikkei mencatat koreksi signifikan setelah melaporkan defisit neraca perdagangan sebesar JPY1.448,5 miliar untuk Desember 2022.

Di sisi lain beberapa bursa yang mencatat kenaikan adalah Shenzhen Index dan IHSG. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan 7DRRR sebesar 25 bp menjadi 5,75%. Hari ini Hong Kong akan menyampaikan inflasi untuk Desember 2022.

Dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah cukup signifikan sebesar 0,76%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,76%, sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 0,96%. Investor semakin khawatir the Fed akan terus menaikkan suku bunga meskipun ada tanda-tanda perlambatan inflasi.

Adapun, penurunan indeks tersebut terjadi setelah pengajuan awal untuk asuransi pengangguran turun ke level terendah sejak akhir Juni pekan lalu, menurut data Departemen Tenaga Kerja, yang memberikan sinyal bahwa pasar tenaga kerja kuat di tengah perlambatan ekonomi. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

57 mins ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

8 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago