Ilustrasi: IHSG hari ini dibuka di zona merah. (Foto: istimewa)
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup pada zona hijau pada level 6995,95 atau menguat 0,06 persen dari dibuka pada level 6991,79 pada pembukaan perdagangan hari ini (6/9).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan, bahwa pergerakan indeks IHSG hari ini dipengaruhi oleh International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan suku bunga global akan tetap tinggi hingga 2024 bahkan akan berlanjut hingga 2025.
Baca juga: Kinerja Emiten dari 3 Sektor Ini Paling Moncer di Semester I 2023
“Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh melonjaknya harga minyak mentah Brent yang naik di atas USD90 per barel serta WTI yang naik hingga USD86 per barel,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 6 September 2023.
Sehingga, kenaikan harga minyak mentah tersebut tentu memberikan hambatan bagi perekonomian global tak terkecuali negara-negara di Asia dan akan menekan inflasi.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 278 saham terkoreksi, 240 saham menguat, dan 241 saham tetap tidak berubah.
Sebanyak 19,74 miliar saham diperdagangkan dengan 1,15 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,19 triliun.
Meski begitu, hanya indeks JII yang mengalami penguatan sebesar 0,39 persen menjadi 563,97. Sedangkan, indeks lainnya terkoreksi, seperti, IDX30 melemah 0,06 persen menjadi 503,38, LQ45 melemah 0,15 persen menjadi 967,19, dan SRI-KEHATI melemah 0,38 persen menjadi 446,76.
Kemudian, hanya beberapa sektor yang mengalami penguatan, di antaranya adalah sektor energi menguat 2,41 persen, sektor transportasi menguat 1,46 persen, sektor bahan baku menguat 1,08 persen, sektor infrastruktur menguat 0,34 persen, dan sektor teknologi menguat 0,04 persen.
Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Hingga Agustus 2023 Menguat, Ini Pendorongnya
Lalu, sektor lainnya mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor properti melemah 0,93 persen, sektor siklikal melemah 0,55 persen, sektor non-siklikal dan sektor keuangan melemah 0,35 persen, sektor industrial melemah 0,25 persen, dan sektor kesehatan melemah 0,05 persen.
Sederet saham top gainers di antaranya adalah Telefast Indonesia Tbk (TFAS), PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS), dan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).
Sedangkan saham top losers adalah PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE), PT Modern Internasional Tbk (MDRN), dan PT Metro Realty Tbk (MTSM).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), PT Medico Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More