Market Update

Lanjut Melemah, IHSG Ditutup pada Posisi 8.061

Poin Penting

  • HSG turun 0,77 persen ke level 8.061,06 pada 30 September 2025, dengan 396 saham terkoreksi dan nilai transaksi Rp27,44 triliun.
  • Mayoritas sektor melemah, terutama transportasi (-1,83 persen), industri (-1,42 persen), dan keuangan (-1,37 persen).
  • Sektor properti (+0,29 persen) dan energi (+0,28 persen) menjadi satu-satunya sektor yang mencatat penguatan.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 30 September 2025, ditutup melemah di zona merah ke posisi 8.061,06 atau turun 0,77 persen dari level sebelumnya di 8.123,24.

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 396 saham terkoreksi, 280 saham menguat, dan 122 saham tidak mengalami perubahan. Sebanyak 57,22 miliar saham diperdagangkan dengan 2,58 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp27,44 triliun.

Lalu, seluruh indeks dalam negeri juga tercatat melemah. IDX30 turun 1,25 persen menjadi 415,96, LQ45 merosot 1,05 persen ke level 793,98, Sri-Kehati melemah 1,35 persen ke 363,94, dan Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 0,66 persen ke 553,30.

Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik Ditutup Melemah ke Level 8.096, Saham Transportasi Jatuh

Tidak hanya itu, hampir seluruh sektor turut bergerak turun, dengan sektor transportasi melemah 1,83 persen, sektor industrial merosot 1,42 persen, sektor keuangan turun 1,37 persen, sektor teknologi melemah 1,34 persen, sektor infrastruktur merosot 1,12 persen.

Kemudian, sektor bahan baku turun 1,06 persen, sektor non-siklikal melemah 0,70 persen, sektor kesehatan merosot 0,24 persen, dan sektor siklikal turun 0,10 persen.

Sedangkan, sektor sisanya menguat, terlihat dari, sektor properti meningkat 0,29 persen dan sektor energi naik 0,28 persen. 

Baca juga: IHSG Masih Mampu Dibuka Naik 0,28 Persen ke Level 8.146

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC).

Sedangkan saham top losers adalah PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). 

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago