News Update

Langkah Terintegrasi OJK, Dukung UMKM Pulih Dari Pandemi

Jakarta – Jumlah UMKM Indonesia hingga Maret 2021 mencapai 64,2 juta yang berkontribusi terhadap 61,07% dari Produk Domestik Bruto nasional. Menyadari pentingnya sektor ini dalam pemulihan ekonomi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong kebijakan terintegrasi yang membantu UMKM pulih dari pandemi.

Juru Bicara OJK, Sekar Putri Djarot OJK mengungkapkan, pihaknya mendorong UMKM untuk bangkit kembali dengan berbagai program yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Salah satunya adalah program restrukturisasi kredit perbankan untuk memastikan para pelaku usaha bisa bertahan di tengah pandemi.

Per posisi Juli 2021, outstanding restrukturisasi Covid-19 mencapai sebesar Rp778,9 triliun dengan jumlah debitur mencapai 5 juta dan 71,53% di antaranya adalah debitur UMKM. Outstanding kredit restrukturisasi Covid-19 ini menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan posisi di awal penerapan stimulus.

“Dari sisi pemasaran, OJK juga mendorong onboarding pelaku UMKM melalui digital marketplace, UMKM-MU dan membuka kampus UMKM yang bekerja sama dengan startup dan universitas daerah,” jelas Sekar pada paparan virtualnya, Selasa, 9 November 2021.

OJK juga terus meningkatkan digitalisasi di sektor keuangan. Tujuannya agar masyarakat bisa terus mendapatkan layanan jasa keuangan yang cepat, dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun.

Tidak ketinggalan, OJK juga terus membuka sektor perekonomian baru yang fokus pada perekonomian hijau dan berkelanjutan. Sektor dan daerah ini akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

Berbicara mengenai sumber perekonomian baru, Provinsi Jawa Barat saat ini juga tengah mengembangkan kawasan Rebana. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jabar, M.Taufiq Budi Santoso menambahkan, bahwa ada 7 daerah kabupaten/kota yang masuk dalam kawasan ini.

Taufiq menyebut, hingga Semester I 2021 kawasan Rebana sudah menyerap investasi senilai Rp32,4 triliun. Pemda Jabar berharap nilai investasi ini akan terus meningkat 7,75% per tahunnya hingga pada 2030 ditargetkan mencapai Rp234,9 triliun. Berkembangnya kawasan Rebana tidak hanya akan menguntungkan Provinsi Jabar, namun juga perekonomian secara nasional. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

7 hours ago