Langkah Pemerintah Dorong UMKM di Tengah Revolusi Industri 4.0

Jakarta – Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha, Mikro Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM, terus mendorong sektor UMKM untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan digital dalam memasarkan produknya.

Apalagi UMKM merupakan sektor yang paling kuat atau tulang punggung perekonomian nasional untuk dapat tumbuh. Hal tersebut dibuktikan dengan lebih dari 90 persen pelaku usaha di Indonesia masuk dalam kategori sektor UMKM. Untuk itu, pelaku UMKM diharapkan dapat terus berkembang di tengah tantangan era revolusi industri 4.0.

“UMKM dari kelas menengah harus naik menjadi menjadi besar dan lebih besar lagi. Harus ada program pemberdayaan UMKM. Dengan ini UMKM bisa menjadi koperasi dan UMKM yang modern, dan mengarah digital di tengah revolusi industri 4.0,” ujar Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Kemenkop dan UKM Iman Pribadi dalam Seminar Nasional Arah Pembiayaan UMKM Pasca PBl 17/2015 yang digelar Majalah Peluang di Jakarta, Kamis, 28 November 2019.

Dia mengungkapkan, langkah pemerintah untuk mendongkrak sektor UMKM salah satunya dengan pemberdayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR sendiri saat ini bunganya sudah cukup rendah yakni sebesar 6 persen. Dengan bunga KUR yang rendah ini, diharapkan menjadi peluang bagi UMKM untuk mengembangkan binisnya dan bisa bersaing.

“Industri seperti perbankan, penjaminan dan lainnya harus bisa berkolaborasi, sehingga produk-produk unggulan bisa berorientasi di pasar global. Integrasi UMKM juga diperlukan agar UMKM bisa punya daya saing dan berorientasi global bagaimana bisa menjadi pemain dunia,” ucapnya.

Kolaborasi antara pemerintah, regulator dan pelaku jasa keuangan terus dilakukan, salah satunya dengan mendorong perbankan untuk bisa meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM sebesar 20 persen dari total kredit, yang tertuang dalam PBI No 17/12/PBI/2015 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan UMKM.

Sementara itu, Assistant VP Economic Research BRI A. Eddy Tri Wibowo menambahkan, perbankan masih sangat mungkin untuk dapat tumbuh dari sektor UMKM seperti Bank BRI. Namun demikian, kata dia, perbankan harus perluas jaringannya. Seperti BRI sendiri yang memiliki jaringan sangat luas untuk mengelola sektor UMKM. BRI memilki jaringan dari sabang hingga merauke.

“BRI mulai bergerak jaringan dari Sabang hingga Merauke. Dengan jumlah tenaga pasar lebih dari 34 ribu org untukk kerja menggarap segmen UMKM ini. BRU mulai bergerak mulai dari jaringan yang merata. Jadi, bank-bank masih sangat mungkin untuk tumbuh dari sektor UMKM, tapi masalahnya di jaringan. Kalau jaringan luas pasti tercapai,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Pertamina Geothermal Energy Gandeng Ecolab Tetapkan Tolok Ukur Baru Kinerja Energi Bersih

Poin Penting Ecolab dan PGE meluncurkan teknologi 3D TRASAR™ dengan Flow2Max® untuk mengoptimalkan produksi energi… Read More

5 hours ago

Berikut Emiten Perbankan yang Tangguh di Indeks INFOBANK15 Pekan Ini

Info Penting IHSG dan mayoritas indeks utama melemah, termasuk LQ45, JII, dan Sri-Kehati, sementara IDX30… Read More

9 hours ago

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

15 hours ago

Dari Pelatihan hingga Sertifikasi Halal: Begini BSI Mendorong UMKM Naik Kelas

Poin Penting BSI UMKM Center mendampingi UMKM untuk naik kelas melalui pelatihan, konsultasi bisnis, business… Read More

15 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

15 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

16 hours ago