News Update

Langkah Bappenas Keluarkan RI dari Jebakan Middle Income

Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa terus berupaya untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan middle income atau negara dengan pendapatan menengah.

Suharso mengungkapkan, dengan berbagai strategi yang akan diterapkan pemerintah, ia berharap Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan naik kelas menjadi negara dengan pendapatan ekonomi tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan mendorong industri pengolahan, sektor pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Menurutnya, pemerintah akan terus mendorong agar Indonesia menjadi negara maju pada jangka menengah tahun 2020-2024. Dia mengutarakan, selama jangka menengah 2020-2024 kontribusi industri pengolahan akan ditingkatkan dari 19,9 persen tahun 2018 menjadi 21 persen.

Kemudian, kata dia, meningkatkan kontribusi industri pengolahan nonmigas dari 17,6 persen menjadi 18,9 persen dan meningkatkan kontribusi tenaga kerja di sektor industri dari 14,9 persen menjadi 15,7 persen. Untuk sektor pariwisata, yakni meningkatkan devisa pariwisata dari USD19,3 miliar menjadi USD30 miliar.

Selanjutnya, mendorong ekonomi kreatif yakni dengan meningkatkan nilai tambah ekonomi kreatif dari Rp1.105 triliun pada 2018 menjadi Rp1.846 triliun tahun 2024. Selain itu, lanjut diai, meningkatkan transaksi perdagangan daring atau e-commerce dari Rp170 triliun menjadi Rp600 triliun.

“Ekonomi harus bertransformasi dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia maju,” ujar Suharso di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Dirinya meyakini, dengan langkah-langkah tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan merangkak naik. Sehingga, ke depannya dapat terbebas dari jebakan middle income trap. Bappenas pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI dapat menjadi 5,7 persen dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai 5,0 persen.

“Soal jebakan middle income trap setelah itu masuk di high economy. Dulu kita mendahului China melepaskan diri dari low economy duluan masuk middle income, tapi sekarang China masuk upper middle income dan mendekati high economy,” ucapnya.

Ia menargetkan, pada tahun 2045 Indonesia dapat menjadi negara maju dan PDB terbesar kelima. Bappenas juga optimistis Indonesia akan keluar dari jebakan negara pendapatan menengah tahun 2036 dengan PDB per kapita mencapai 12.233 dolar AS dan hingga tahun 2045 mencapai 23.199 dolar AS per kapita. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago