Pasar Modal

Lakukan Buyback, Begini Prospek Saham GOTO Menurut Analis

Jakarta – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebelumnya telah menyetujui untuk melakukan rencana buyback saham, dengan dana yang dialokasikan oleh perseroan sebanyak-banyaknya Rp3,2 triliun atau setara dengan USD200 juta, dengan asumsi USD1 setara dengan Rp16.000.

Melihat hal tersebut, Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa, aksi buyback saham GOTO tersebut dapat meningkatkan likuiditas dan performa harga saham GOTO.

“Kalau menurut saya karena ini akan menjaga psikologis investor dan ya diharapkan juga akan mampu meningkatkan performa pergerakan harga sahamnya,” ucap Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, 13 Juni 2024.

Baca juga: Usai Rombak Pengurus, Harga Saham GOTO Naik Hampir 2 Persen di Perdagangan Sesi I

Selain itu, ia menyebutkan aksi buyback saham GOTO tersebut dilakukan agar harga saham GOTO tidak mengalami fase tren penurunan yang berkelanjutan, di mana harga saham GOTO telah berada di level Rp50 per saham.

“Buyback ini dilakukan untuk melindungi harga saham GOTO agar tidak mengalami downtrend yang berkelanjutan apalagi kalau dia sudah mendekati ke level Rp50. Sejatinya juga GOTO ini termasuk dalam saham special notation, biasanya kalo dalam special notation investor cenderung menghindarinya,” imbuhnya. 

Namun, Nafan melihat harga saham GOTO saat ini masih dalam fase penurunan. Oleh karenanya, untuk sementara waktu saham GOTO tidak termasuk ke dalam saham yang direkomendasikan.

“GOTO udah nggak likuid lagi pergerakan harga sahamnya, downtrend masih terlihat, kalau untuk sementara waktu masih not rated ya untuk GOTO,” ujar Nafan.

Baca juga: Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham RI, Begini Tanggapan Suharso

Sementara dari sisi kinerja keuangan, GOTO pada 2023 mencatatkan pendapatan bersih sebanyak Rp14,78 triliun atau meningkat sebesar 30,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp11,34 triliun.

Selain itu, GOTO juga mampu mencatat penurunan rugi usaha di sepanjang 2023 sebesar 66,11 persen menjadi Rp10,27 triliun dari Rp30,32 triliun di tahun sebelumnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

4 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

4 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

6 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

6 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

8 hours ago