Jakarta – Peneliti Senior CORE Indonesia, Etika Karyani mengatakan bahwa perbankan seharusnya semakin longgar dalam menyalurkan kreditnya. Pasalnya, likuiditas perbankan masih cukup baik.
Meski demikian, di tahun Pemilu 2024 dinilai menjadi penghambat bagi sektor perbankan untuk menyalurkan kredit, yang mana investor dinilai masih akan menahan investasinya.
“Dari sisi likuiditas masih cukup baik artinya seharusnya perbankan bisa semakin longgar untuk menyalurkan kredit. Cuma masalahnya apakah kemudian di pemilu ini seperti apa?,” kata Etika dalam CORE Economic Outlook 2024, Selasa 23 Januari 2024.
Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Diprediksi Melambat di Triwulan I 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Secara historis, pada Pemilu 2014, pertumbuhan kredit baru akan naik setelah tahun pemilu berakhir. Artinya, di tahun pemilu biasanya kredit tidak akan bergerak.
“Ternyata ketika tahun pemilu tidak begitu bergerak jadi artinya itu nggak begitu pengaruh. Jadi pemilu tidak berpengaruh pada pertumbuhan kredit di 2014,” katanya.
Sedangkan, pada Pemilu 2019, pengaruh ketidakpastian global ini sangat memengaruhi dan yang terjadi ternyata masyarakat melakukan lending-nya di luar negeri bukan di dalam negeri.
“Apakah 2024 sama? saya perkirakan akan sama seperti itu, kita lihat pertumbuhan kredit Desember 2024 sebesar 10,38 persen artinya kita udah naik, tapi khawatir akan turun lagi setelah pemilu itu. Jadi investor berusaha untuk menahan investasinya,” ungkapnya.
Baca juga: BI Perkirakan Laju Kredit Perbankan Awal 2024 Melambat, Apa Pemicunya?
Sebagai informasi, Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 diprakirakan tumbuh melambat bila dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan penyaluran kredit baru triwulan I 2024 yang sebesar 44,6 persen, tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan SBT 96,1 persen pada triwulan sebelumnya.
Prakiraan tersebut sejalan dengan pola historis realisasi pertumbuhan kredit baru. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More