Ilustrasi: Penyaluran kredit perbankan/istimewa
Jakarta – Para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 telah menyusun target pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Di antaranya adalah pasangan calon (paslon) Anies-Muhaimin menargetkan ekonomi dapat tumbuh antara 5,5-6,5 persen, Prabowo-Gibran kisaran 6-7 persen, dan Ganjar-Mahfud sebanyak 7 persen.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menyebutkan bahwa, target-target dari pasangan capres-cawapres tersebut masih realistis. Namun, harus diiringi dengan strategi atau upaya yang lebih besar, salah satunya mendorong laju kredit mencapai 20 persen.
Baca juga: Ditopang Sektor Ini, Kredit Perbankan November 2023 Tumbuh 9,74 Persen
“Kalau saya bilang ketiganya realisitis ya walaupun effortnya harus keliatan gitu jangan cuma di angka saja, kenapa? Kalau kita lihat data selama era reformasi kita bisa melihat untuk tumbuh di atas 6 persen atau 6 persen saja itu membutuhkan dukungan dari laju kredit perbankan itu tidak kurang dari 20 persen,” ucap Eko dalam Diskusi Publik INDEF secara virtual di Jakarta, 21 Desember 2023.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa, fakta di lapangan saat ini laju pertumbuhan kredit hanya mencapai kisaran 9 persen yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5 persen atau mengalami tren penurunan di tiga triwulan terakhir.
“Jadi masih kurang sekali likuiditas yang diperlukan, sehingga, laju kredit perbankan ngga cukup untuk menopang cita-cita capres cawapres. Harus ada upaya bagaimana nanti mereka mengelaborasi ide-ide yang sudah mereka pasang ya di dalam target pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Baca juga: BI Proyeksikan Kredit 2024 Capai 12 Persen dan Tumbuh 13 Persen di 2025
Selain itu, Eko merincikan terdapat beberapa hal yang menghambat pertumbuhan ekonomi di kisaran 6 persen, salah satunya terkait dengan investasi di Indonesia yang ternyata masih memiliki biaya logistik yang mahal tetapi industri impor tinggi.
“Termasuk birokrasi belum bersih korupsi menghambat target mereka sendiri untuk mencapai ekonomi, baik di level pencarian dana, mendorong likuiditas akseleratif bagi mendanai sektor rill maupun juga untuk aspek yang lain, bagaimana governancenya bisa lebih efisien sehingga memastikan icor naik,” ujar Eko. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More