Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup terkoreksi ke zona merah sebesar 21,31 poin atau melemah 0,31% ke level 6.873 dari dibuka di level 6.894 pada pembukaan perdagangan hari ini (21/2).
Head of Research Surya Fajar (SF) Sekuritas, Raphon Prima mengatakan bahwa pelemahan IHSG masih disebabkan oleh faktor global, dimana pasar global masih menantikan rilis data notulensi rapat the Fed di hari Rabu malam. Sedangkan, dari domestik pelemahan dipicu oleh saham BBRI yang melemah 1,23% dan BBNI melemah 1,09%.
“Pasar masih was-was karena dalam rilis pekan lalu inflasi AS masih di atas perkiraan konsensus. Pasar masih menantikan bagaimana pandangan the Fed dalam melihat tren inflasi ke depannya serta komitmen the Fed dalam mengakhiri tren kenaikan suku bunga acuan. Saham big cap bank terutama BBRI dan BBNI menjadi pemicu penurunan IHSG hari ini,” ujarnya dikutip 21 Februari 2023.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 294 saham terkoreksi, 210 saham menguat, dan 221 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 16,95 miliar saham diperdagangkan dengan 1 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp7,86 triliun.
Pergerakan ke zona merah tersebut juga diikuti oleh beberapa indeks yang mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 0,54% menjadi 493,90, LQ45 melemah 0,46% menjadi 950,50, SRI-KEHATI melemah 0,52% menjadi 419,76, dan JII melemah 0,22% menjadi 581,27.
Kemudian, hanya sebagian sektor yang mengalami penguatan, diantaranya, sektor transportasi menguat 2,31%, sektor bahan baku menguat 0,69%, dan sektor siklikal menguat 0,32%.
Sedangkan, sektor lainnya menunjukan pelemahan, sektor tersebut diantaranya, sektor energi melemah 0,87%, sektor keuangan melemah 0,70%, sektor industrial melemah 0,48%, sektor properti melemah 0,46%, sektor teknologi melemah 0,32%, sektor infrastruktur melemah 0,21%, sektor kesehatan melemah 0,17%, dan sektor non-siklikal melemah 0,06%.
Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII), PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA), dan PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST). Sedangkan saham top losers adalah PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM), dan PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More