News Update

Lagi, Dirut Bank NTT Dinonaktifkan

Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Pembangunan Daerah (Bank NTT) menyepakati pemberhentian Izhak Eduard sebagai Direktur Utama Bank NTT per hari ini, Rabu, 6 Mei 2020.

Penurunan kinerja, terutama target laba dan non performing loan (NPL) menjadi salah satu penyebab diberhentikannya Izhak dari kursi no satu di Bank NTT. Selain itu, disebut oleh sumber Infobank, sang Dirut dianggap tidak bisa bekerjasama dengan direksi lain.

Izhak Eduard menjadi Dirut Bank NTT baru berjalan 10 bulan, atau tepatnya dari 11 Juni 2019. Menurut catatan Infobank, untuk jabatan Dirut termasuk pendek, dari kebiasaan BPD yang umumnya empat tahun untuk satu periode.

“Apalagi, hasil kinerjanya jauh dibandingkan selama 3 tahun yang berjalan tanpa dirut,” kata sumber Infobank yang tidak mau diaebut namanya itu.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sendiri mengatakan kepada wartawan, pemberhentian ini dilakukan, karena ia dianggap gagal memenuhi target yang ditetapkan pemegang saham.

“Hasil kerja Bank NTT tak mencapai target yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan penyegaran, maka RUPS memutuskan menonaktifkan Dirut Bank NTT,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat usai menggelar RUPS, hari ini, Rabu, 6 Mei 2020.

Dengan keputusan itu lanjutnya, posisi pimpinan akan diberikan kepada Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kepatuhan, Harry Alexander Riwu Kaho.

Seperti diketahui, Izhak Eduard menjabat sebagai Direktur Utama sejak 11 Juni 2019. ia meniti karir sejak April 1996 dan pernah menduduki jabatan penting di Bank NTT yakni Kepala Sub Divisi TSI Kantor Pusat 2000-2008, Kepala Divisi TSI Kantor Pusat 2008-2009, Kepala Divisi IT Kantor Pusat 2010-2011, Kepala Divisi Kualitas Layanan & Produk 2011-2019.

Viktor berharap dengan penyegaran ini, maka direksi Bank NTT bisa bekerja lebih giat dan semangat untuk menekan angka NPL yang mencapai 4%, dan meningkatkan laba Bank NTT.

Dengan kondisi covid seperti ini, jelas dia, tentunya laba Bank NTT juga akan mengalami penurunan drastis. Karena itu dibutuhkan tim kerja yang lebih baik.

“Kita butuh tim kerja yang super. Tahun ini memang berat, jika labanya mencapai Rp200 miliar saja sudah hebat,” katanya. (*) 

Dwitya Putra

Recent Posts

Maybank Indonesia Raih The Asian Experience Awards 2024

Head, SME Banking Maybank Indonesia memberikan sambutan saat acara The Asian Experience Awards 2024, di… Read More

7 hours ago

LMAN Buka-bukaan soal Nasib Aset Rumah Dinas DPR

Jakarta - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mengeklaim siap apabila ditugaskan untuk mengelola rumah dinas… Read More

8 hours ago

Mandiri Inhealth Perkuat Dampak Sosial ke Masyarakat Lewat Cara Ini

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) terus memperkuat komitmen dalam memberikan dampak positif bagi… Read More

8 hours ago

LMAN Kucurkan Rp134,35 Triliun untuk Pendanaan Lahan PSN

Jakarta - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) memberikan pendanaan lahan sebesar Rp134,45 triliun untuk Proyek… Read More

8 hours ago

LMAN Gelontorkan Rp2,85 Triliun untuk Pembebasan Lahan IKN

Jakarta – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah merealisasikan Rp2,85 triliun untuk pembebasan atau pengadaan lahan pembangunan… Read More

9 hours ago

Dari Gelar Doktor Kehormatan hingga Waketum Kadin, Segini Harta Kekayaan Raffi Ahmad

Jakarta – Nama Raffi Ahmad (37), belakangan menjadi perbincangan publik. Bukan karena prestasi di dunia showbiz yang… Read More

11 hours ago