Jakarta – PT Solusi Sinergi Digital (WIFI) berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp227,74 miliar per 30 Juni 2025. Raihan laba ini melesat 153,44 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp89,86 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan WIFI yang tumbuh 66,17 persen dari Rp309,00 miliar di Juni 2024 menjadi Rp513,46 miliar pada Juni 2025.
Pertumbuhan kinerja WIFI juga didorong oleh ekspansi berkelanjutan dari bisnis jaringan serat optik dan periklanan digital, serta pengelolaan biaya yang efisien.
Direktur Utama WIFI, Yune Marketatmo, menyampaikan kinerja semester I 2025 menunjukkan skalabilitas dari model infrastruktur digital perseroan dan keberhasilan awal dari strategi ekspansi.
Baca juga: WIFI Gandeng DOOH Bidik 40 Juta Pelanggan Internet Lewat AI
“Dengan posisi keuangan yang jauh lebih kuat, kami siap menangkap peluang pertumbuhan di sektor konektivitas dan periklanan digital Indonesia,” ucap Yune dalam keterangan resmi dikutip 11 Juli 2025.
Kata Yune, perseroan juga mampu menekan beban pokok pendapatan hingga 6,59 persen jadi Rp121,10 miliar hingga Juni 2025 dari periode sebelumnya Rp129,64 miliar.
Sedangkan untuk beban umum dan administrasi tercatat Rp71,33 miliar, serta penghasilan lain-lain Rp58,11 miliar per Juni 2025.
Dengan capaian kinerja keuangan tersebut, WIFE berhasil membukukan laba usaha Rp379,13 miliar per Juni 2025. Laba usaha ini naik 155,78 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang terkumpul Rp148,22 miliar.
Baca juga: Gelar RUPST, KPEI Raih Laba Bersih Rp149,17 Miliar pada 2024
Ke depan, kata Yune, WIFI akan fokus pada percepatan pembangunan jaringan serat optik di wilayah yang belum terlayani dan pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) untuk mendanai ekspansi jaringan dan kebutuhan modal kerja.
Diketahui, WIFI berhasil melaksanakan dua aksi korporasi utama hingga semester I 2025, yakni penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun yang terserap sepenuhnya dan memperoleh persetujuan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan PMHMETD I sebesar maksimal Rp5,9 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More