Pendapatan SRTG pada periode ini mencapai Rp2.3 triliun dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp20 triliun. Dwitya Putra
Jakarta–PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp1,2 triliun, di semester I 2015. Jumlah tersebut meningkat 121% jika dibandingkan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp542 miliar.
Peningkatan laba bersih dipengaruhi oleh pertumbuhan dari kinerja bisnis kilang minyak perseroan dan juga dari hasil reklasifikasi pada PT Merdeka Cooper Gold Tbk dari metode ekuitas ke metode biaya karena efek dilusi pasca-IPO Merdeka.
Cara kerja dari model bisnis SRTG secara baik terefleksi pada hasil IPO Merdeka pada bulan Juni lalu, dimana SRTG fokus melakukan investasi di awal berdirinya Merdeka dan membantu mengembangkannya sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang ada.
Di sisi lain, penurunan pendapatan ADRO, MPMX dan TBIG berdampak pada menurunnya kontribusi perusahaan investee tersebut terhadap laba bersih SRTG sebesar 51,4% menjadi Rp244 miliar dibandingkan dengan Rp501 miliar tahun lalu.
Pendapatan SRTG pada periode ini mencapai Rp2.3 triliun dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp20 triliun. Nilai aktiva Bersih dihitung berdasarkan nilai pasar (market value) dari perusahaan investee yang sahamnya tercatat di bursa dan nilai buku (book value) dari perusahaan investee non-publik.
Sejalan dengan indikator makro-ekonomi Indonesia, saat ini sektor infrastruktur telah menyerap 60% dari bisnis Perseroan secara keseluruhan, yang ditandai dengan peresmian jalan tol Cikopo – Palimanan serta masuknya Paiton Energy ke dalam portofolio investasi SRTG.
Presiden Direktur Saratoga, Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, sebagai perusahaan investasi aktif, SRTG akan terus memperkuat portofolio investasi, untuk memastikan kinerja perusahaan dapat bertumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
“Dalam situasi ekonomi yang melambat, Saratoga tetap menjalankan strategi untuk aktif menambah portofolio yang memiliki prospek dan nilai tambah optimal bagi Perusahaan. Kami optimis melalui strategi investasi ini Saratoga akan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis secara positif,” kata Michael dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.
Pada Semester I 2015, sejumlah perusahaan investee SRTG terus bertumbuh secara signifikan. Hal ini juga didukung dengan investasi pada bisnis baru sehingga memperkuat portofolio investasi.
“Pertumbuhan bisnis Saratoga ditengah kondisi menantang ini menjadi bukti nyata dari ketahanan model bisnis dan pertumbuhan solid dari setiap portofolio perusahaan,” tambah Direktur Keuangan Saratoga, Jerry Ngo dikesempatan sama. (*)
@dwitya_putra14.
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More