Jakarta – Di tengah gejolak dunia pelayaran global sepanjang tahun 2021, PT Samudera Indonesia Tbk (Samudera Indonesia) berhasil mencapai pendapatan sebesar USD673 juta, atau tumbuh 37% dari pencapaian tahun sebelumnya.
Pengelolaan kegiatan operasional yang efektif, diiringi dengan utilisasi sumber daya perusahaan yang cermat mampu menghasilkan peningkatan laba operasional sebesar hampir 500%.
Dengan hasil tersebut, Samudera Indonesia berhasil mencatatkan laba sebesar USD93 juta.
“Pasar pelayaran global saat ini seperti lautan yang penuh dengan ombak, banyak tantangan, kesempatan, dan keseruan di dalamnya. Kami bersyukur dapat melewati tahun 2021 dengan sangat baik dan berada di posisi saat ini,” ungkap Bani M. Mulia, Direktur Utama Samudera Indonesia.
Ia menambahkan, pihaknya bersemangat dan optimis dalam menjalani bisnis di tahun ini dengan banyaknya potensi dan kesempatan yang ada.
“Tantangan selalu ada dan bisa datang kapan saja seperti gelombang. Dengan demikian penting untuk selalu berhati-hati, menjaga keseimbangan, supaya bisa mempertahankan kinerja di posisi yang berkelanjutan, ibarat ‘riding the wave’ dengan papan selancar,” terang Bani.
Dari sisi kinerja, sampai dengan Februari 2022 Samudera Indonesia telah menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun lalu. Didukung oleh persiapan dan strategi yang telah dilakukan, laba bersih perusahaan hingga Februari 2022 naik hampir 400% dibandingkan Februari 2021. (*)
Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya… Read More
Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More
Direktur Utama PT Jasaraharja Putera Bapak Abdul Haris, memaparkan kinerja JRP Insurance sepanjang tahun 2024… Read More
Hadirnya Fitur Cardless Withdrawal memberikan kemudahan bagi nasabah BRI maupun bank lain yang terintegrasi dengan… Read More
Jakarta - Sinar Mas Land melalui anak perusahaannya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), secara… Read More
Jakarta – Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen untuk sekolah internasional, mulai Januari… Read More