Keuangan

Laba PertaLife Insurance Merosot 13,82 Persen di 2024, Ini Sebabnya

Bogor – PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp82,84 miliar pada akhir 2024, turun 13,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp96,13 miliar.

Penurunan laba ini terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan pada beban perusahaan, yang meningkat 30,70 persen secara tahunan menjadi Rp1,29 triliun. Beban klaim dan manfaat menyumbang sebagian besar lonjakan tersebut, meningkat 30,97 persen menjadi Rp1,11 triliun.

Direktur Keuangan PertaLife Insurance, Sigit Panilih mengakui bahwa sejumlah tantangan memengaruhi kinerja perusahaan pada 2024.

Challange di 2024 itu beda dengan 2023. Kalau untuk hasil investasi di 2024 capai target dengan benchmarking pasar pun sudah tercapai. Tapi 2023 itu iklim investasi ada anomali. Di 2024 kita oke, tapi enggak segede 2023,” ujar Sigit dalam acara Media Gathering PertaLife Insurance di Bogor, Jumat, 24 Januari 2025.

Baca juga: Inflasi Medis Masih Menghantui, Ini yang Bakal Dilakukan PertaLife

Selain investasi, hasil underwriting juga menjadi sorotan utama. Sigit menjelaskan, perusahaan berupaya menyeimbangkan portofolio antara captive dan non-captive.

“Hasil underwriting itu sebenarnya so-so aja. Di 2024 kita balancing antara captive dan non-captive. Kita masuk produk askes (asuransi kesehatan), memulai pasar non-captive. Ini tentunya sangat kompetitif, untuk dapat grossing itu kita harus menang tender,” jelasnya.

Namun, strategi ini belum memberikan margin yang besar.

“Tetap profit, tapi profitnya tipis,” imbuhnya.

Total Pendapatan dan Strategi ke Depan

Dari sisi pendapatan, PertaLife mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,2 triliun pada 2024. Sigit menegaskan pentingnya memperbesar volume bisnis untuk mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada masa depan.

“Jadi, strategi ke depan harus memperbesar volume agar bisa achieve target RKAP,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

9 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

10 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago