Jakarta – Kinerja PaninBank Tahun 2018 terus menunjukkan perbaikan. Laba bersih PaninBank di sepanjang 2018 tercatat sebesar Rp3,19 triliun bila dibandingkan dengan raihan laba bersih di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,0 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019 menyebutkan, torehan laba bersih tersebut terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp8,97 triliun, sejalan dengan meningkatnya Net Interest Margin (NIM) yang kini mencapai 4,84 persen.
Sedangkan untuk pendapatan operasional lainnya hingga akhir tahun 2018 lalu mencapai Rp2,86 triliun, atau mengalami peningkatan hingga mencapai 56,69 persen bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebelumnya yang sebesar Rp1,82 triliun.
Selain itu, laba bersih juga ditopang oleh penyaluran kredit di 2018 yang mencapai Rp151,6 triliun. Total outstanding kredit yang diberikan tersebut naik 8,06 persen dibanding posisi akhir Desember 2017. Porsi kredit Ritel dan komersial sebesar 58 persen dari total kredit, dan sisanya segmen korporasi.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp137,7 triliun, mengalami penurunan 5,5 persen dari posisi akhir Desember 2017, digantikan oleh penerbitan Obligasi dan Obligasi Subordinasi serta peningkatan CASA yang mencapai 37,0%, dibanding posisi Desember 2017 sebesar 35,1 persen.
Untuk meningkatkan komposisi dana jangka panjang dan memanfaatkan momentum suku bunga yang cukup rendah pada awal tahun 2018, PaninBank telah menerbitkan beberapa seri Obligasi dan Obligasi Subordinasi, dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp6,80 triliun.
Dengan penerbitan tersebut, jumlah outstanding Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan PaninBank berjumlah Rp15,43 triliun, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan perkreditan ke depan secara berkesinambungan.
Di sisi lain, jumlah ekuitas terus ditingkatkan dan kini telah mencapai Rp40,7 triliun dengan kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 23,31 persen.
PaninBank terus memperluas basis nasabah dengan memanfaatkan teknologi digital banking dengan berbagai jaringan elektronik seperti Mobile dan Internet Banking, serta pembayaran berbasis kartu E-Money, serta jangkauan Kantor Cabang yang mencapai 550 kantor. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More