Counter OCBC NISP; Ditopang IT mumpuni. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta – PT Bank OCBC NISP, Tbk mencatatkan laba bersih di kuartal III 2018 sebesar Rp2 triliun atau meningkat 22 persen bila dibandingkan dengan realisasi laba bersih di kuartal III tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,7 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, kenaikan laba bersih di kuartal tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar 7 persen menjadi Rp4,8 triliun dari Rp4,5 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bank OCBC NISP juga telah menyalurkan kredit hingga akhir September 2018 sebesar Rp120 triliun atau tumbuh 16 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama yang tercatat sebesar Rp103 triliun. Kredit modal kerja menjadi kontribusi terbesar terhadap portfolio kredit dengan pencapaian 48 persen.
Untuk kredit investasi, tambah dia, tercatat berkontribusi sebesar 40 persen dengan kredit konsumsi mencapai 12 persen. Total penyaluran kredit tersebut tersebar diberbagai sektor usaha, yakni perindustrian 28 persen, perdagangan 25 persen, jasa 17 persen, pertanian & pertambangan 13 persen, konstruksi 4 persen dan lainnya 13 persen.
“Peningkatan penyaluran kredit Bank OCBC NISP didorong oleh pertumbuhan pada kredit modal kerja sebesar 23 persen (yoy). Dari sisi sektor usaha, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor perdagangan yang tumbuh 21 persen (yoy),” ujar Parwati dalam keterangannya di Jakarta, yang dikutip, Selasa 30 Oktober 2018.
Pertumbuhan kredit Bank OCBC NISP senantiasa diimbangi dengan kemampuan perseroan menjaga kualitas kredit. Bank OCBC NISP konsisten menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) jauh di bawah ketentuan, yakni NPL gross sebesar 1,8 persen dan NPL nett sebesar 0,7 persen.
Di sisi lain, untuk mendukung pengembangan bisnis, Bank OCBC NISP terus menumbuhkan segmen ritel melalui penyediaan solusi yang relevan dengan perkembangan kebutuhan nasabah. Untuk itu, pihaknya menyediakan layanan ONe Mobile yang memungkinkan nasabah melakukan mayoritas transaksi yang selama ini dilakukan di kantor cabang.
“Dengan demikian, kantor cabang akan kami sesuaikan fungsinya untuk memberikan nilai tambah melalui penyediaan pengetahuan, pengalaman serta solusi untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi nasabah,” tutup Parwati. (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More