Keuangan

Laba Mega Insurance Naik 10 Persen, Target Premi 2025 Capai Rp1,7 Triliun

Jakarta – PT Asuransi Umum Mega atau Mega Insurance membukukan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sekitar 10 persen, mencapai Rp123 miliar.

Direktur Mega Insurance, Diang Edelina menyatakan, pencapaian tersebut ditopang oleh pendapatan premi yang diraih oleh perusahaan sebesar Rp1,5 triliun pada tahun 2024.

“Ditopang utamanya dari properti, MV (motor vehicle atau kendaraan bermotor), juga accident dan sebagainya. Kalau untuk secara porsi, kita paling besar di MV di Rp365 miliar, baru setelah itu properti di Rp321 miliar,” ucap Diang kepada Infobanknews dikutip, Jumat, 21 Maret 2025.

Berdasarkan hal tersebut, Diang menargetkan pada tahun ini pendapatan premi perusahaan akan mencapai Rp1,7 triliun atau meningkat dari tahun 2024 sebanyak 12 persen.

“Target premi tahun ini sendiri di Rp1,7 triliun, itu tumbuh sekitar 12 persen dibanding tahun 2024. Sementara untuk 2025 sampai dengan Februari telah mencapai sekitar Rp260 miliar,” imbuhnya.

Baca juga: Mega Insurance Luncurkan Asuransi PA Mudik Lebaran 2025, Ini Keuntungannya

Sedangkan dari sisi pertumbuhan laba, diperkirakan akan tumbuh single digit atau lebih rendah sebanyak lima persen di saat kondisi industri keuangan yang belum stabil.

“Di 2025 ini sendiri kita juga targetnya nggak se-agresif di tahun sebelumnya sih. Jadi kita targetkan kita bisa bertumbuh karena kita memang fokusnya itu lebih ke arah profit tumbuh di atas 5 persen,” ujar Diang.

Tantangan di Industri Asuransi Umum

Adapun, menurutnya pada tahun ini terdapat tantangan besar, yakni dari sisi industri keuangan yang pada umumnya diprediksi masih belum mampu untuk kembali stabil di asuransi umum.

Baca juga: Momentum Ramadhan, Bank Mega Bagikan Paket Sembako

Pasalnya, industri asuransi umum mencatat kerugian hingga Rp10,13 triliun di sepanjang 2024, yang diakibatkan oleh hasil underwriting yang melemah, serta peningkatan cadangan premi dan cadangan klaim.

“Ke depannya kami secara strategi juga kami sangat lebih fokus kebritel bisnis, karena asuransi prinsipnya adalah bilangan besar, jadi dengan kita punya nasabah yang lebih banyak kita juga melakukan spreading of risk yang lebih tepat,” tambahnya.

Optimalisasi Teknologi dan Pemasaran Digital

Tidak hanya itu, pada tahun 2025 ini, Mega Insurance juga berupaya mengoptimalkan sistem informasi dan teknologi guna memperkuat pemasaran produk yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan ekonomi nasabah.

Strategi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat untuk mulai berasuransi sesuai dengan kebutuhan mereka. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

18 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

23 hours ago