Perbankan

Laba Maybank Turun Rp27 Miliar di Kuartal I-2018

Jakarta – PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak di sepanjang kuartal I 2018 sebesar Rp463,1 miliar  2018, atau turun Rp27 miliar bila dibandingkan dengan realisasi laba bersih di kuartal I 2017 yang tercatat sebesar Rp490,1 miliar.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan operasional setelah provisi meningkat 7,6 persen menjadi Rp682 miliar di kuartal I 2018 dibandingkan dengan Rp633,9 miliar di kuartal I 2017. Sedangkan pendapatan operasional gross tumbuh 3,6 persen menjadi Rp2,5 triliun di kuartal I 2018.

Dia menjelaskan, pendapatan operasional dan pendapatan Bank didukung oleh peningkatan efisiensi operasional berkelanjutan selaras dengan Strategic Cost Management Program (SCMP), peningkatan pendapatan non-bunga, perbaikan pada tingkat provisi, pertumbuhan di Perbankan Syariah dan peningkatan kinerja anak perusahaan.

“Awal tahun 2018 sama menantangnya dengan tahun lalu. Meskipun terjadi perlambatan di beberapa area, bisnis dan fundamental inti kami tetap kuat,” ujar Taswin dakam keterangannya di Jakarta, Kamis, 26 April 2018.

Baca juga: Maybank Laksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi Berlelanjutan

Di sisi lain, lanjut dia, Maybank Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,2 persen menjadi Rp122,5 triliun per akhir Maret 2018 dari Rp119,9 triliun di periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit di kuartal I 2018 tersebut ditopang oleh pembiayaan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor lainnya.

Di sektor lainnya, Taswin merincikan, untuk kredit Community Financial Services (CFS) Non-Ritel, yang terdiri dari Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) dan Perbankan Bisnis tumbuh 3,2 persen menjadi Rp52,1 triliun di kuartal I 2018 dari Rp50,5 triliun pada kuartal I tahun lalu. Namun, Kredit CFS Ritel menurun 1,3 persen menjadi Rp42,8 triliun per akhir Maret 2018.

Kualitas aset juga membaik secara signifikan yang tercermin dari tingkat NPL yang rendah, yakni 3 persen (gross) dan 1,9 persen (net) per akhir Maret 2018 dibandingkan 3,7 persen (gross) dan 2,4 persen (net) pada kuartal I tahun lalu. Bank terus mengintensifkan perbaikan kualitas aset dan akan tetap mengelola seleksi kualitas aset secara konservatif.

Sementara itu,  pendapatan non-bunga Bank tumbuh 18 persen menjadi Rp635,2 miliar pada kuartal I 2018 yang diperoleh dari fee bancassurance, administrasi ritel, administrasi kredit, recovery kredit, anak perusahaan, dan jasa layanan lain yang disediakan Bank. Sementara Pendapatan Bunga Bersih (NII) menurun tipis sebesar 0,5 persen menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

“Untuk Marjin Bunga Bersih (NIM) terkoreksi menjadi 4,8 perse  seiring tekanan pada imbal hasil kredit yang berlanjut. Bank terus menerapkan pricing kredit yang disiplin dan pengelolaan pendanaan secara aktif untuk mengurangi tekanan pada marjin,” ucapnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

PSSI Pecat Shin Tae-yong, DPR Langsung Bertindak: Segera Panggil Erick Thohir Cs

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyayangkan keputusan PSSI memberhentikan… Read More

8 mins ago

Aset Dana Pensiun Tumbuh 9,10 Persen jadi Rp501,25 Triliun per November 2024

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan signifikan pada aset industri dana pensiun hingga… Read More

28 mins ago

Bocoran OJK Dua UUS Bank Bakal Segera Spin-Off, Begini Perkembangannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa dua unit usaha syariah (UUS) dari bank… Read More

1 hour ago

Kerugian Akibat Penipuan Transaksi Keuangan Capai Rp363 Miliar di Awal 2025

Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa… Read More

2 hours ago

14 Dana Pensiun dan 8 Asuransi-Reasuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat pengawasan di sektor perasuransian, penjaminan, dan dana… Read More

2 hours ago

Aset Industri Asuransi Capai Rp1.126,93 Triliun di November 2024, Naik 2,20 Persen

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset industri asuransi di Indonesia pada November… Read More

2 hours ago