Kuala Lumpur – Maybank Group mengumumkan laba bersih di sembilan bulan tahun 2017 sebesar RM5,39 miliar atau naik mencapai 23,3 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Meningkatnya laba bersih tersebut sejalan dengan membaiknya iklim ekonomi di regional.
Selain itu, menurut Chairman Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin, meningkatnya net fund-based income yang disertai penurunan pada net impairment looses sebesar 25,2 persen juga telah meningkatkan laba sebelum pajak (PBT) Group sebesar 20,1 persen menjadi RM7,17 miliar.
Pendapatan operasional bersih pada sembilan bulan naik 6,8 persen secara tahunan menjadi RM17,29 miliar, dengan pertumbuhan yang berasal dari berbagai sektor bisnis yang dipimpin Group Community Financial Services dengan mencatat kenaikan 8,6 persen, Group Insurance & Takaful 2,8 persen dan Group Global Banking 0,9 persen.
Pendapatan sebelum pajak pada kuartal ketiga mengalami kenaikan 19,3 persen menjadi RM2,68 miliar dibanding kuartal sebelumnya yakni RM2,24 miliar, dan lebih tinggi 9 persen dari RM2,46 miliar pada Kuartal III 2016. Sementara itu, laba bersih pada kuartal ketiga mencapai RM2,03 miliar, atau lebih tinggi 22,2 persen dari kuartal II 2017 dan lebih tinggi 12,9 persen dari tahun lalu.
Di sisi lain, kredit Group gross menunjukkan pertumbuhan 5,3 persen secara tahunan selama sembilan di 2017 menjadi RM485,9 miliar, didorong oleh kenaikan pada operasional Malaysia sebesar 6,6 persen dan operasional internasional sebesar 3,7 persen. Hal ini membantu meningkatkan net fund based income sebesar 11,7 persen menjadi RM12,47 miliar dari RM 11,16 miliar pada September 2016.
Simpanan Group juga meningkat 2,7 persen secara tahunan, terutama dipimpin operasional Malaysia yang tumbuh 7,5 peren dan operasional Indonesia sebesar 3 persen. Pertumbuhan CASA secara berkelanjutan membantu menjaga rasio Group CASA pada posisi yang stabil sebesar 36,8 persen. Group juga menjaga posisi likuiditas yang kuat dengan liquidity coverage ratio sebesar 137 persen dari 136 persen tahun lalu, jauh di atas persyaratan minimum Bank Negara Malaysia sebesar 80 persen.
Marjin bunga bersih (NIM) pada sembilan bulan juga meningkat 12 basis poin menjadi 2,39 persendibanding Desember 2016. Kemudian, net impairment losses turun secara signifikan pada kuartal ketiga yaitu turun 51 persen menjadi RM409,6 juta dibanding RM835,7 juta pada kuartal kedua 2017 karena Group terus mendapatkan manfaat dari inisiatif yang proaktif sejak tahun lalu dalam melakukan restrukturisasi dan penjadwalan ulang (R&R) fasilitas kredit nasabah yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang penuh tantangan.
Sebagai tambahan, kualitas aset mulai membaik dengan rasio net impairment loan yang turun sebesar 10 basis poin untuk bertahan pada 1,63 persen pada kuartal ketiga 2017, dari 1,73 persen di kuartal kedua 2017, sementara rasio gross impaired loan pada kuartal tersebut juga turun 3 basis poin menjadi 2,50 persen dari 2,53 persen di kuartal kedua 2017. Maybank terus menjaga posisi modal yang kuat dengan rasio total modal sebesar 18,03 persen dan rasio CET1 sebesar 13,50 persen pada September 2017.
“Pencapaian yang telah kami raih menunjukkan bahwa Group mampu melanjutkan momentum pertumbuhan di seluruh lini bisnis dan juga di home markets dalam sembilan bulan terakhir,” ujar Datuk Mohaiyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Dia menilai, prospek untuk beberapa bulan ke depan tampaknya tetap membaik, dan akan memberi kesempatan bagi Griup untuk mencari segmen pertumbuhan baru. Namun demikian, pihaknya akan terus mengelola bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, dan memastikan tumbuh secara bertanggung jawab serta mengelola biaya dan risiko dengan cara yang sangat disiplin. (*)
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More