Jakarta – PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berhasil meraih laba bersih Triwulan Ketiga tahun 2018 sebesar Rp58,83 miliar atau meningkat sebesar 82,88% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp32,17 miliar.
Pencapaian ini juga berhasil melampaui pencapaian laba bersih sepanjang tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp49,25 miliar.
Presiden Direktur MARK, Ridwan menyatakan pencapaian ini tidak lepas dari tercapainya peningkatan penjualan Triwulan Ketiga tahun 2018 sebesar 35,24% menjadi Rp 240,45 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 177,79 miliar.
“Tercapainya penjualan pada periode ini bahkan lebih baik dari penjualan sepanjang tahun 2017 sebesar Rp239,79 miliar dan berhasil melampaui target yang telah ditetapkan manajemen,” kata Ridwan di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2018.
Pada periode ini ekspor masih menjadi kontributor penjualan terbesar, yaitu sebesar Rp228,66 miliar atau mencapai 95,10% dari total penjualan.
Nilai ini lebih baik dari penjualan ekspor pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp167,79 miliar atau 94,44% dari total penjualan.
Dari sisi total unit penjualan hand former, tercatat peningkatan jumlah penjualan menjadi 4,78 juta unit atau sebesar 28,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,72 juta unit.
Pencapaian yang diraih MARK juga tidak lepas dari keberhasilan menjaga tingkat efisiensi seraya mempertahankan kualitas produk sesuai permintaan pelanggan.
Hal ini terlihat dari tercapainya laba kotor sebesar Rp104,85 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 43,61%. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat laba kotor sebesar Rp 63,88, dengan marjin laba kotor sebesar 35,93%.
Perseroan juga berhasil menjaga tingkat biaya operasional yang lebih rendah, melalui pencapaian laba sebelum pajak pada Triwulan Ketiga tahun 2018 sebesar Rp 80,83 miliar dengan marjin laba sebesar 33,62%.
Peraihan ini lebih baik dari kinerja periode yang sama tahun 2017 dengan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp44,65 miliar dengan marjin laba sebesar 25,12%.
“Kami berhasil menjaga tingkat biaya yang rendah meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sepanjang Triwulan Ketiga tahun 2018, dimana pada pos pendapatan dan beban lain-lain, kami mencatat laba selisih kurs sebesar Rp1,42 miliar padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp652,96 juta,”ungkap Ridwan. (*)
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More