Bogor – Asuransi Jasindo Syariah mencatatkan kinerja keuangan yang menawan di 2022, hal ini tercermin dari perolehan laba bersih setelah pajak dan zakat yang melonjak 265,69% secara tahunan menjadi Rp15,36 miliar.
Direktur Utama Jasindo Syariah, At Yaltha mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya perolehan kontribusi dan efisiensi yang dilakukan pada berbagai aspek.
“Jasindo Syariah berhasil mencapai angka tertinggi dalam total kontribusi yaitu mencapai Rp228,41 miliar atau tumbuh 5,37% secara tahunan. Dana tabarru tumbuh 14,5%, sedangkan dana perusahaan turun 6,69%,” terangnya dikutip 21 Februari 2023.
Pertumbuhan portofolio berkelanjutan tersebut, lanjut pria yang akrab disapa Aat ini, merupakan hasil dari strategi Jasindo Syariah dalam optimalisasi penggarapan bisnis yang berimbang, terutama pada sektor ritel dan sebagian korporasi yang profitable.
“Jasindo Syariah tetap fokus dalam mengembangkan penggarapan bisnis pada sektor ritel terutama pada empat pilar lini bisnis yang memberikan tingkat profitabilitas yang optimal sejauh ini,” ujarnya.
Empat pilar yang menjadi fokus tersebut antara lain ialah segmen properti, kendaraan, marine cargo, dan aneka non asuransi jiwa kredit (AJK).
“Jasindo Syariah juga terus memperkuat kualitas asetnya. Pencadangan perusahaan juga terus ditingkatkan dengan rasio tingkat solvabilitas dana perusahaan mencapai 530,35% dan dana tabarru mencapai 158,10%,” tegas Aat. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More