IBK Indonesia melaporkan kinerja positifnya dalam RUPST di Jakarta. Foto: Erman Subekti.
Jakarta – PT Bank IBK Indonesia (IBK Indonesia) mencetak kinerja keuangan positif pada kuartal I 2023. Kinerja positif tersebut, terlihat dari pencapaian laba bersih Bank IBK Indonesia sebesar Rp55,7 miliar atau tumbuh 75% secara year-on-year (yoy) per kuartal I 2023.
Di periode yang sama, pencapaian aset Bank IBK Indonesia mencapai Rp15,5 triliun atau tumbuh 42%. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan pendapatan bunga mencapai Rp126,3 miliar atau naik 31,97%. Sementara, penyaluran kredit sebesar Rp7,97 triliun atau tumbuh 24%. Dan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 39% atau menjadi Rp9,43 triliun.
Cha Jae Young, Direktur Utama Bank IBK Indonesia menjelaskan latar belakang kinerja keuangan positif bank adalah berkat kerja keras Bank IBK Indonesia yang dapat menormalkan kembali kualitas aset dalam waktu tiga tahun. Saat itu, masalah kesehatan (soundness) menjadi tantangan utama yang harus diselesaikan IBK Indonesia secepat mungkin.
“Dan berkat bantuan kerja keras dari seluruh karyawan dalam waktu tiga tahun kami berhasil menurunkan rasio NPL menjadi kisaran 1%,” ujar Cha Jae Young, Selasa, 6 Juni 2023.
Bank IBK Indonesia menargetkan tahun ini, kredit dan DPK dapat tumbuh sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya, serta menetapkan target laba bersih dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini, Bank IBK Indonesia optimis untuk mencapai target tersebut.
Selain itu, dengan kondisi perusahaan yang semakin sehat serta dukungan permodalan yang kuat, Bank IBK Indonesia siap berlari kencang untuk menggapai bank dengan misi jangka panjang menjadi bank dengan total aset Rp50 triliun dan laba bersih Rp1 triliun pada tahun 2030.
“Bank IBK Indonesia memilih Indonesia sebagai wilayah kunci dalam strategi pertumbuhan globalnya, sampai dengan saat ini telah dilakukan empat kali peningkatan modal ke Bank IBK Indonesia. Jika di semester kedua nanti dilakukan satu lagi peningkatan modal, maka modal inti bank akan lebih dari Rp5 triliun,” tambahnya.
Dalam upaya memperkuat daya saing di pasar perbankan, Bank IBK Indonesia saat ini sedang membangun credit rating system dengan mengadopsi sistem analisis kredit korporasi dari IBK Korea, yang bertujuan memperluas cakupan bisnis dan meningkatkan efisiensi kerja.
Sebagai komitmen untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan digital, Bank IBK Indonesia berusaha untuk memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan efisien bagi para nasabah dengan memberikan layanan pembukaan rekening tanpa tatap muka, E-KYC, QRIS, hingga top up e-money.
“Tahun ini capex teknologi digital bank sebesar Rp24,5 miliar yang digunakan untuk upgrade software dan IT equipment. Di satu sisi, capex ini untuk meningkatkan pelayanan nasabah, di sisi lain juga untuk meningkatkan IT security. Kami juga akan implementasi E-KYC sehingga pengembangan mobile banking Bank IBK Indonesia akan lebih baik,” kata Vera Afianti, Direktur IBK Indonesia, Selasa, 6 Juni 2023.
Dalam waktu jangka panjang Bank IBK Indonesia, berencana memperkenalkan layanan digital khusus korporasi yang tervalidasi di Korea, seperti cash management sytem dan layanan pembayaran dana korporasi lainnya, serta produk pinjaman korporasi non face-to-face ke Indonesia. (*) Ayu Utami
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More