Laba ESSA Terbang 244 Persen jadi USD33,6 Juta di Kuartal III 2024

Jakarta – PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) berhasil mencatatkan kinerja positif selama kuartal III 2024. Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih USD33,6 juta atau naik 244 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar USD9,8 juta.

Presiden Direktur dan CEO ESSA, Kanishk Laroya menjelaskan, kenaikan laba bersih tersebut utamanya ditopang oleh volume produksi yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah, di tengah adanya penurunan harga amoniak sebanyak 9 persen secara yoy.

“Ada dua hal (penyebab kenaikan laba), lebih rendahnya biaya repair dan maintenance karena pada tahun 2023 terdapat pemeliharaan keberlanjutan dari tahun 2021, yang kedua penurunan biaya kas, karena biaya kas pada tahun 2023 lebih tinggi sejalan dengan tingginya harga amonia,” kata Kanishk dalam Paparan Publik di Jakarta, 11 Desember 2024.

Dari sisi pendapatan, kata Kanishk, perseroan mengalami kontraksi 1 persen menjadi USD230,1 juta di kuartal III 2024. Penurunan pendapatan itu dipengaruhi oleh adanya penurunan harga amonia secara global yang turun sekitar 9 persen secara tahunan.

“Keuangan pendapatan yang tercatat pada kuartal ketiga 2024 lebih rendah dipengaruhi oleh penurunan harga amonia secara global,” ucap Kanishk.

Baca juga: ESSA Optimistis Pendapatan Akhir Tahun Ini Tembus USD310 Juta
Baca juga: DOID Targetkan Akuisisi Tambang Batu Bara Australia Rampung di Q2 2025

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa perseroan masih mampu mencatatkan segmen produksi amonia yang naik 4 persen menjadi 560,541 MT, dengan harga rata-rata amonia yang lebih rendah 9 persen senilai USD345/MT.

“Meskipun demikian, perseroan berhasil mencatatkan kolom produksi lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah sehingga berkontribusi terhadap capaian EBITDA yang lebih tinggi sebesar 47 persen,” imbuhnya.

Pertumbuhan EBITDA sebanyak 47 persen di kuartal III 2024 tersebut menjadi sebesar USD97,2 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai USD66,1 juta.

“Hasil kinerja keuangan kuartal III 2024, dengan pendapatan sebesar USD230,1 juta, laba kotor sebesar USD81,4 juta atau 35 persen dari total pendapatan, EBITDA USD97,2 juta atau 42 persen dari total pendapatan dan laba bersih sebesar USD33,6 juta atau 15 persen dari total pendapatan,” ujar Direktur dan CFO ESSA, Prakash Chand Bumb dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, posisi pinjaman perseroan terus mengalami penurunan hingga September 2024, di mana total pinjaman dalam jangka panjang tercatat USD112,9 juta dan total pinjaman jangka pendek senilai USD30,0 juta yang telah dibayarkan pada awal Oktober 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

20 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

23 hours ago