News Update

Laba BRI Turun 37% Jadi Rp10,2 triliun, Ini Penyebabnya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, (BRI) pada Semester I-2020 secara konsolidasi membukukan laba bersih sebesar Rp10,2 triliun. Angka tersebut tercatat lebih rendah atau turun 37% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang berjumlah Rp16,16 triliun.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengungkapkan, penurunan laba tersebut lebih disebabkan untuk penyelamatan UMKM akibat pandemi covid-19 sehingga menggerus pendapatan bunga.

“Penurunan ini upaya kita untuk penyelamatan UMKM berupa restrukturisasi dan juga kita melakukan intensif penuruna suku bunga. Dengan adanya restrukturisasi dampaknya terlambat atau tidak diterimanya pendapatan bunga,” jelas Haru melalui video conference di Jakarta, Rabu 19 Austus 2020.

Tercatat pada sisi pendapatan bunga BRI sebesar Rp54 triliun, turun dari periode sama tahun lalu Rp57 triliun, sedangkan beban bunga rupiah masih bertahan di kisaran Rp17 triliun.

Sedangkan pada Dana Pihak Ketiga (DPK), yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan berjangka BRI telah mencapai Rp1.072,5 triliun, jumlah DPK tersebut naik 13,49% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 945,05 triliun. Tercatat dari angka tersebut 55,81% diantarnaya merupakan CASA.

BRI juga mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) secara ideal di angka 86,06%, atau lebih rendah dengan LDR BRI di akhir Juni 2019 sebesar 92,81%. Sementara itu, permodalan BRI mampu dijaga dengan optimal dengan CAR 20,15%.

Direktur Utama BRI Sunarso juga menambahkan, Perseroan juga berupaya mengakselerasi aktivitas ekonomi pelaku UMKM diantaranya yakni dengan terus menyalurkan pinjaman secara selektif.

“Hingga akhir Juni 2020 tercatat BRI telah menyalurkan kredit secara konsolidasian sebesar Rp922,97 Triliun atau tumbuh 5,23% year on year. Pencapaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan di bulan Juni 2020 sebesar 1,49% yoy,” kata Sunarso.

Dari total pinjaman tersebut, sebesar 78,58% diantaranya atau senilai Rp725,27 Triliun disalurkan ke segmen UMKM. Perseroan menargetkan 80% portofolio pinjaman BRI di tahun 2022 merupakan pinjaman yang disalurkan ke segmen UMKM.

Memasuki Semester II 2020, saat ini fokus BRI yaitu membangkitkan kembali para pelaku UMKM, karena untuk restrukturisasi kredit di bulan Juni dan Juli sudah melandai dibandingkan dengan periode April dan Mei yang lalu. Gencarnya restrukturisasi yang dilakukan yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang selektif mampu membuat NPL BRI konsolidasian terjaga di angka 3,13% dengan NPL Coverage 187,73% pada akhir Juni 2020. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

3 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

12 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

13 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

13 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

13 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

14 hours ago