Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) konsisten mencatat kinerja solid dan pruden di tengah pandemi Covid-19 yang masih membayangi industri pembiayaan, dengan mencetak laba bersih Rp487,42 miliar pada enam bulan pertama 2021, atau melonjak 46,8% year on year (yoy) dan 12,4% quarter on quarter (qoq).
Kenaikan laba ini seiring dengan meningkatnya nilai pembiayaan baru
sebesar 48,7% menjadi Rp6,1 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Disisilain, Non-performing financing (NPF) turun 158 basis points YoY dan 11 basis points QoQ
menjadi 2,15% per Juni 2021. Rasio ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 4,05% di bulan Mei 2021.
Catatan yang baik ini juga turut diiringi dengan keberhasilan Perusahaan mengelola nilai outstanding restrukturisasi pembiayaan dari nilai tertinggi dari Rp5,3 triliun menjadi Rp2,7 triliun.
Pencapaian ini menandakan bahwa BFI Finance telah memulai era yang baru
setelah Perusahaan memutuskan melangkah hati-hati dengan membatasi sementara lini produk pembiayaannya di akhir kuartal I/2020, pemberlakuan relaksasi kredit pembiayaan, dan adaptasi bisnis di masa pandemi dengan memprioritaskan protokol kesehatan.
“Dengan tren peningkatan pembiayaan baru yang berdampak positif terhadap profit Perusahaan, nilai receivables yang kami kelola akan turut dan terus kami sasar ke arah perbaikan dan peningkatan. Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin,” terang
Sudjono, Finance Director BFI Finance, Jumat, 23 Juli 2021.
Sudjono mengatakan, kontrak baru sepanjang Januari hingga Juni 2021 masih didominasi oleh pembiayaan mobil
bekas sebesar 71,2% atau menyumbang Rp4,34 triliun.
Portofolio pembiayaan terbesar
kedua adalah motor bekas sebesar 14,3% dan pembiayaan alat berat & permesinan
sebesar 10,7%. Sisanya sebesar 3,8% adalah komposisi pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.
Komitmen Perusahaan untuk menjaga kepercayaan investor juga terus dipelihara dengan cermat. Salah satunya ditunjukkan lewat pembagian dividen dengan nilai total sebesar Rp269 miliar, atau setara dengan 38,4% laba Perusahaan di 2020 pada tanggal 25 Juni kemarin.
Komitmen ini berbuah manis dengan adanya aliran pendanaan dari beragam
sumber sehingga kebutuhan pendanaan sepanjang 2021 tercukupi.
“Hampir seluruh kebutuhan pendanaan tahun ini sudah tertutupi, contohnya surat utang yang diutilisasi dengan baik dan fasilitas kredit dari bank untuk memperkuat modal kerja,” ujar Sudjono.
Kinerja yang baik ini ditutup apik dengan diterbitkannya Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021 bernilai emisi sebesar Rp1 triliun, yang siap ditawarkan mulai tanggal 30 Juli – 3 Agustus. Penerbitan obligasi ini adalah bagian dari dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V dengan total target penghimpunan dana sebesar
Rp6 triliun. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More