Perbankan

Laba Bersih OCBC Tumbuh 16 Persen jadi Rp2,4 Triliun di Semester I 2024

Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) berhasil mencatatkan kinerja positif di paruh pertama 2024 dengan mencetak laba bersih Rp2,4 triliun, atau naik double digit 16 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,1 triliun.

Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja, mengatakan bahwa secara umum pertumbuhan laba bersih utamanya ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik 7 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 7 persen, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 116 persen yang terutama didorong oleh membaiknya kualitas kredit,” ucap Parwati dalam keterangan resmi dikutip, 31 Juli 2024.

Baca juga: Naik 5,38 Persen, CIMB Niaga Cetak Laba Rp3,41 Triliun di Semester I-2024

Secara rinci, kredit OCBC juga tumbuh 14 persen yoy menjadi Rp162,5 triliun, dengan kredit ritel tumbuh sebesar Rp13,3 triliun atau 27 persen yoy, termasuk kredit PT Bank Commonwealth sebagai anak perusahaan OCBC sejak Mei tahun ini dan kredit perbankan bisnis tumbuh 7 persen yoy atau Rp6,9 triliun.

Selain itu, per 30 Juni 2024, OCBC juga telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing) sebesar Rp34,99 triliun, di mana 43 persen di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk green financing.

“Dengan kinerja yang baik di semester pertama tahun ini, CBC terus optimis namun tetap penuh kehati-hatian untuk bertumbuh secara kesinambungan, dengan terus berinovasi untuk melayani nasabah individu dan korporasi,” imbuhnya.

Dari sisi rasio, Return on Equity (ROE) juga mengalami peningkatan menjadi 13,3 persen dan kondisi likuiditas bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 225,7 persen di atas ketentuan regulator.

Baca juga: Naik 6,2 Persen, Laba Maybank Indonesia jadi Rp548 Miliar di Kuartal II 2024

Lalu, rasio NPL bruto berada pada level 2 persen di semester pertama tahun ini dan rasio loan at risk (LAR) berada di angka 5,8 persen atau turun dibandingkan angka periode yang sama tahun lalu sebesar 6,2 persen.

Sementara di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) OCBC di paruh pertama 2024 tumbuh sebesar 11 persen yoy dengan komposisi CASA sebesar 56 persen dibandingkan total DPK. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

4 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

6 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

7 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

14 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

15 hours ago