Laba Bersih MINE Tumbuh 6,9 Persen Jadi Rp62 Miliar di Q1 2025, Ini Pendorongnya

Jakarta – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) membukukan kinerja keuangan yang positif untuk periode kuartal I 2025. Di tengah berbagai tantangan, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih 6,9 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp62 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp58 miliar.

Chief Financial Officer MINE, David Tahir, mengatakan bahwa pertumbuhan laba tersebut merupakan buah hasil strategi yang diterapkan. Perseroan mampu menjaga produktivitas dan efisiensi secara konsisten.

“Di kuartal I tahun 2025, pendapatan juga naik 12,4 persen dibandingkan kuartal I tahun 2024, sehingga pendapatan kuartal I tahun 2025 menjadi Rp573 miliar,” ucap David dalam Paparan Publik di Jakarta, 10 Juni 2025.

Baca juga: Sinar Terang Mandiri (MINE) Tak Bagikan Dividen dari Laba 2024, Ini Alasannya

Secara rinci, pendapatan MINE jika dibagi secara segmentasi masih didominasi oleh jasa pertambangan yang mencapai Rp556 miliar. Sisanya Rp17 miliar berasal dari jasa konstruksi.

Sepanjang 2024, ratio DER atau Depth to Equity Ratio perseroan bertahan di bawah 1 kali. Ini semakin membaik menjadi 0,4 kali pada kuartal I tahun 2025. Hal tersebut tentunya mencerminkan struktur modal yang sehat.

“Kinerja keuangan yang solid ini berasal dari operasional yang tangguh dan minim ketergantungan pada pendanaan eksternal. Ini memberi kami dua keunggulan, bisnis yang tahan gejolak, dan kesiapan untuk ekspansi ketika dihadapkan dengan peluang yang bagus ke depannya,” imbuhnya.

Baca juga: Mega Perintis Targetkan Laba Tumbuh 391 Persen di 2025 Meski Laba 2024 Terjun Bebas

Sementara, dalam rangka mempertahankan kinerja yang positif di 2025, perseroan telah menyusun tiga strategi bisnis. Perusahaan akan fokus dalam produktivitas untuk menjamin kinerja yang andal dan berkapasitas tinggi di setiap proyek.

Terakhir, menjaga hubungan dengan klien untuk memastikan kinerja operasional yang konsisten, serta melakukan ekspansi klien sebagai langkah untuk mengurangi risiko konsentrasi dan memperkuat ketahanan bisnis jangka panjang. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago