Link Net mengklaim permintaan layanan broadband dan televisi berbayar pada area cakupan Link Net di Jabodetabek, Surabaya dan Bandung terus meningkat karena melakukan perluasan jaringan, mencakup 1.553.870 homes passed pada 30 Juni 2015. Dwitya Putra
Jakarta–PT Link Net Tbk (Link Net) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 22% menjadi Rp1,23 triliun di semester I-2015.
Direktur Utama Link Net, Roberto Feliciano mengatakan kondisi tersebut mendorong laba usaha di semester I-2015 meningkat 20% menjadi Rp478 miliar, dan laba bersih meningkat 13% mencapai Rp314 miliar.
“Kami senang dengan kinerja kami pada semester pertama tahun 2015, yang merupakan bukti atas fundemental Perseroan yang kuat. Kami tetap yakin dapat mencapai target pertumbuhan kami di tahun ini,” kata Roberto di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.
Ia menambahkan, permintaan untuk layanan broadband dan televisi berbayar pada area cakupan Link Net di Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya serta Bandung sendiri, sangat banyak, karena pihaknya terus melakukan perluasan jaringan, di mana saat ini mencakup 1.553.870 homes passed pada 30 Juni 2015.
Selain menambah 121.363 homes passed pada semester pertama, Link Net juga mencatat perluasan dalam jumlah pelanggan (RGU) broadband dan televisi berbayar, yang masing-masing meningkat menjadi 420.687 dan 392.850 atau 813.537 secara total.
“Penerapan struktur manajemen biaya yang disiplin dan keunggulan operating leverage memungkinkan kami untuk mempertahankan marjin Laba Usaha yang tinggi, yang berada pada tingkat 39% pada semester pertama 2015,” tambahya.
Sekedar informasi, pada tanggal 30 Juni 2015, Link Net mengumumkan transaksi akuisisi 51% saham FMTV
dengan jumlah sekitar Rp10 Miliar. Akusisi ini sejalan dengan strategi Link net untuk meningkatkan nilai pemegang saham melalui kerjasama yang lebih baik dalam layanan televisi berbayar dan dengan memainkan peranan yang lebih besar dalam menentukan strategi-strategi televisi berbayar ke depannya. (*)
@dwitya_putra14
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More